Dalam menyalurkan dana resesnya, Haji Ahmad lebih memilih bersentuhan langsung dengan konstituennya melalui kegiatan kegiatan kemasyarakatan salah satunya dengan sensasi budaya begasap (menangkap ikan dengan meraba dalam air,red).
Dalam menyalurkan dana resesnya, Haji Ahmad lebih memilih bersentuhan langsung dengan konstituennya melalui kegiatan kegiatan kemasyarakatan salah satunya dengan sensasi budaya begasap (menangkap ikan dengan meraba dalam air,red).

Matarammetro- Desa Selat adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Narmada Lombok Barat yang dihuni oleh 6000 jiwa / 2400 KK dalam kawasan pertanian dan perkebunan yang subur membaur dalam kearifan lokal yang kental. Kawasan pedesaan tersebut merupakan bagian dari aliran sumber mata air sehingga kawasan tersebut sangat subur dan hijau.

Dikenal dengan nama Haji Ahmad salah seorang tokoh desa tersebut merupakan kader Partai Golkar Lombok Barat yang memperoleh dukungan suara maksimal dalam pilkada lalu sehingga memeperoleh Korsi anggota DPRD Lombok Barat.

Dalam menyalurkan dana resesnya, Haji Ahmad lebih memilih bersentuhan langsung dengan konstituennya melalui kegiatan kegiatan kemasyarakatan salah satunya dengan sensasi budaya begasap (menangkap ikan dengan meraba dalam air,red). Setiap jatah resesnya sebagian dibelikan ikan ukuran konsumsi dalam jumlah 200 hingga 300 kg dan dilepas dalam aliran air kecil disebuah saluran irigasi pertanian yang selanjutnya diperebutkan warga dalam jumlah ribuan orang ala tangkap nyale di pantai Seger Kute.

Kegiatan ini selalu saya lakukan setiap kali saya mendapat reses yang saya salurkan dalam bentuk ikan”, ujarnya.( Minggu 27 Maret 2022)
Kegiatan ini selalu saya lakukan setiap kali saya mendapat reses yang saya salurkan dalam bentuk ikan”, ujarnya.( Minggu 20 Maret 2022)

Acara tersebut sudah akrab ditengah tengah masyarakat Desa Selat sehingga mereka hafal jadwal kegiatan tersebut terbukti dengan ramainya warga menunggu detik detik pelepasan ikan reses tersebut.

Hari itu Minggu 20 Maret 2022 yang bertepatan dengan penyambutan datangnya Bulan Ramadhan 1443 Hijriah acara tersebutpun digelar kembali. Warga yang menyemutpun sudah hadir menanti pelepasan ikan reses yang akan direbutnya. Acara tersebut sangat meriah dan warga terbawa dalam keriangan kendati mereka harus berjibaku untuk mendapatkan ikan reses tersebut.

Ahmad mengatakan bahwa dirinya sengaja memilih cara tersebut dalam menyalurkan resesnya agar dapat menyentuh langsung kepada masyarakat dan dapat dirasakan secara merata.

“ini sudah lama saya lakukan sebagai salah satu cara saya menyel;urkan dana reses. Selain membantu secara langsung, budaya begasap ini adalah peninggalan budaya nenek moyang kita yang harus dilestarikan, dan hal ini dapat mengikat kedekatan saya dengan konstituen. Kegiatan ini selalu saya lakukan setiap kali saya mendapat reses yang saya salurkan dalam bentuk ikan”, ujarnya.( Minggu 20 Maret 2022)

Menurutnya selain bermuatan kearifan lokal juga bermuatan olahraga air karena dibutuhkan kecepatan dan ketangkasan menangkap ikan didalam air dengan tangan kosong.

“Saya perlu mmengingatkan kepada para politisi agar berhenti melakukan pembodohan kepada rakyat dengan membeli suara. Lebih baik kita berikan mereka pengetahuan politik sehingga dapat berpolitik dengan santun. Dan kepada masyarakat saya imbau agar jangan menggadaikan hak hak politiknya denganm uang 100 atau 200 ribu rupiah. Akibatnya masyarakat akan kehilangan hak hak sosial dan ekonominya karena sudah tergadaikan”, ungkapnya. (N3G)

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *