Warga Perampuan Adukan Sengatan Bau Sampah TPA Kebon Kongok

arga Desa Perampuan Adukan Sengatan Bau Sampah TPA Kebon Kongok
Kades Perampuan H.M.ZUBAIDI. S. Ag.M.Pd.I.,, Polusi Sampah TPA Kebon Kongok Lebih Berbahaya Daripada Virus Covid-19

Kades Perampuan, Polusi Sampah TPA Kebon Kongok Lebih Berbahaya Daripada Virus Covid-19

Lobar, Matarammetro-Dampak TPA Kebon Kongok sebagai tempat pembuangan sampah Regional Provinsi NTB semakin dirasakan warga masyarakat pedesaan yang berada diseputar kawasan tersebut. Bau menyengat yang dibawa hembusan angin yang diikuti koloni lalat mencapai radius lebih dari 500m sangat menganggu kondisi kesehatan dan sosial masyarakat khususnya Desa perampuan kecamatan Labuapi. Ungkapan tersebut disampaikan H.M.ZUBAIDI. S. Ag.M.Pd.I., Kepala Desa Perampuan Kecaman Labuapi Lombok Barat dalam konprensi persnya, Selasa 31 Agustus 2021.

Lanjut H. Zubaidi ‘’Terlebih lagi saat musim hujan, warga menjadi enggan berdiam dirumahnya hingga ada yang mengungsi ke desa tetangga. Bahkan akibat ceceran sampah itu juga mencemari Kali Babak yang menghambat debit air dan kerap merendam rumah warga. Ceceran sampah tersebut juga menyebar hingga saluran irigasi pertanian dan sawah sawah masyarakat,’’keluhnya.

Menurut H.Zubaidi, cemaran udara dan air  oleh keberadaan TPA Kebon Kongok tersebut sangat dirasakan oleh warganya yang secara kesehatan lebih berbahaya dari virus covid-19. Untuk itu dirinya sebagai penanggungjawab kewilayahan meminta tanggungjawab pemerintah baik secara moril maupun material.

‘’Kami atas nama Pemerintah Desa Perampuan akan segera menindak lanjuti tuntutan tanggungjawab Pemprov. NTB atas dampak TPA dengan melayangkan surat kepada Bapak Gubernur dan instansi terkait. Apabila surat kami juga tidak ditanggapi kami bersama desa desa yang senasib akan hearing ke DPRD NTB dan Gubernur NTB,’’tegasnya.

,Kades Perampuan, Polusi Sampah TPA Kebon Kongok Lebih Berbahaya Daripada Virus Covid-19
Warga Desa Perampuan masih memanfaatkan aliran air kali Babak untuk mandi dan mecuci kendati dipenuhi sampah TPA

H.Zubaidi juga menuturkan bahwa potensi wisata kali babak diwiyahnya yang yang melintas persis dikaki gunung Pengsong sangat eksotic, sayangnya tercemar sampah TPA dan sengatan baunya yang tajam, sehingga dirinya harus melayani keluhan  puluhan Toma yang setip hari datang silih berganti. Dikatakannya jug bahwa sebagian warganya masih memanfaatkan aliran air kali Babak untuk mandi dan mecuci kendati dipenuhi sampah TPA . Untuk itu dia juga berharap pihak Pemprov segera mencari solusi alternatif.[N3G]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here