MataramMetro, LOBAR-Dinas Pertanian Lombok Barat (Distan Lobar) menggelar Bimbingan Tekhnik (BIMTEK) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya pertanian perkebunan terhadap puluhan Penyuluh Lapangan (PL) dan petugas OPT lapanganDinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada hari Senin 2 Maret 2021 diaula kantor Dinas Pertanian Lombok Barat.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat Ir. H.Muhur Zokhri yang diawali dengan pemaparan tentang maksud dan tujuan dilaksanakannya Bimtek Pengendalian OPT tersebut.
Usai membuka acara tersebut Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat Ir. H.Muhur Zokhri diruang kerjanya mengatakan bahwa salah satu persoalan yang kerap timbul disektor perkebunan adalah adanya perkembangan hama hama penyakit tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang sangat mempengaruhi tingkat produktifitas hasil perkebunan.
Lanjut Muhur,” Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun khusus dibidang perkebunan. Saat ini khususnya bidang perkebunan menjadi perhatian khusus pemerintah khususnya komoditas eksport. Sehingga pengembangannya perlu dilaksanakan secara intensif termasuk salah satunya upaya pengendalian Organisma Pengganggu Tanaman (OPT). terkait dengan hal itu kami melatih para petugas lapangan sejumlah 30 orang untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam pengelolaan budidaya perkebunan’” paparnya.
Menurut H.Muhur, Lombok Barat berbatasan dengan wilayah KEK Mandalika Lombok Tengah. Sehingga menjadi salah satu daerah penyangga KEK Mandalika. Sementara itu diLombok Barat sudah terbangun pelabuhan eksport import berupa pelabuhan Gili Emas Pelindo II. Selain itu banyak muncul destinasi destinasi wisata baru berupa geo park Rinjani Narmada Lingsar yang didukung peningkatan kapasitas infrastrukturnya.
Dengan dukungan dukungan kondisi tersebut menjadi tantangan baru Dinas pertanian khususnya sector perkebunan untuk terus menggalakkan pembinaan dan inovasi dengan gagasan gagasan baru yang difasilitisai tekhnologi modern.
Terkait dengan kemampuan sector perkebunan dalam mendongkrak PAD Muhur menjelaskan bahwa ketika sector perkebunan sudah mampu mencapai hasil yang diharapkan dengan binaan dinas Pertanian dan sudah bias melakukan eksport tentu dari pendapatan pajak daerah akan terjadi peningkatan yang signifikan.
“Untuk mencapai tujuan ini pemerintah juga memberikan dukungan berupa bantuan Stimulus berupa bibit bibit unggul tanaman perkebunan komoditas eksport yang dilengkapi dengan diturunkannya sarana prasarana peralatan mesin sebagai sarana meringankan pekerjaan petani dan mempercepat proses penanaman dan mempermudah perawatan tanaman perkebunan’, pungkasnya. (N3G)
