Matarammetro-Satu Siswa Satu Usaha salah satu misi SMK yang dicanangkan Dikbud NTB, adalah tantangan yang menggelitik segenap unsur pendidikan dalam membangun semangat siswa/siswi SMK menjadi lulusan wira usaha muda. Dalam mewujudkan hal tersebut SMK diupayakan menjalin kemitran dengan dengan dunia usaha dan dunia industry (DU/DI).
Salah satu siswi cantik SMKN 4 Mataram Rozua Putri Yustiansyah kelas XII jurusan busana pemenang juara II LKS 2023 Selong mengaku mencintai dunia fashion sejak SMP membawanya melanjutkan ke SMKN 4 Mataram, Sabtu 23-9/2023.
Rozua mengaku menguasai keterampilan sulam dan menjahit sejak SMP. Berawal dari sekedar hobi dirinya mencoba membuat sulaman TOTE BAG HAND MIK/HAND BAG untuk mengisi waktu luang sembari membantu ayahnya menjaga Caunter HP milik keluarganya.
“Sejak SMP saya menyukai dunia fashion, saya belajar mulai menyulam membuat nama nama dikain panel untuk bantalan, dan mulai ada pesanan. Sejak kelas X saya mulai membuat TOTE BAG HAND MIK/HAND BAG karena kebetulan ayah saya punya teman Bule memesan soufeneer. Nach sekarang memean lagi dalam jumlah lumayan sebanyak 10 PCS dengan harga jual 150.000,-/pcs,”tuturnya lembut.
Rozua juga mengaku kerap dapat pesanan baju lebaran dari keluarga karena belum mampu melayani pesanan luar, sulamannya pun tak jarang dapat pesanan lain untuk cindera mata.
“Saya menyulam Hand BAG sebenarnya lebih kepada hobi semata yang saya mulai awal tahun 2023, namun makin lama ada saja yang minta dibuatin, lumayan buat bantu keluarga,”tuturnya simpul.
Gadis hijab ini juga mengaku karena keterampilannya tersebut membawanya sebagai salah satu utusan SMKN 4 Mataram untuk mengikuti LKS 2023 di Selong Lombok Timur beberapa waktu lalu dan berhasil meraih juara II Bidang Fashions Tekhnologi.
Ni Nengah Sariata siswi kelas XII Kecantikan SMKN 4 Mataram memiliki usaha Laundry dikawasan Pagutan. Nengah mengaku hari hari waktu luangnya dirinya mengelola usaha Laundry yang dibantu Bundanya. Kendatipun masih memiliki omzet 2 sampai 3 juta sebualan namun tak mengeluh.Sabtu 23-9/2023.
“Akhir akhir ini omzet Laundry saya sangat menurun karena tetangga kiri kanan juga ikiut buka laundry, omzet saya sekitar 75.000,- hingga 100.000,- sehari. Kalau sebelum ada saingan lumayan,”ungkapnya.
Dalam mendorong terbangunnya satu siswa satu usaha Iwan Supriady Kepala SMKN 4 Mataram menjelaskan bahwa pihak sekolah melalui BLUD akan lebih optimal dalam mengelola Kelas Startup atau Kelas Wirausaha. Setiap siswa memiliki satu Usaha. Nanti setiap siswa akan memiliki 1 usaha sejak kelas XI. Sabtu 23-9/2023.
“Kami akan lebih optimal dalam membina dan membimbing siswa untuk mandiri dan berwira usaha sesuai dengan misi SMK. Terlebih lagi SMKN 4 telah mengantongi SK BLUD,”terang Iwan.
“Siswa SMK tidak perlu mengeluarkan modal, karena siswa bukan jualan. Mereka melakukan produksi. Ihwan menjelaskan, jika ada pesanan yang masuk melalui SMK BLUD maka akan dikerjakan oleh siswa SMK. Pengerjaan pesanan itu bisa dilakukan saat jam belajar kejuruan atau di luar jam belajar mengejar,”imbuh Iwan. (N3G)