Kepala SMPN 2 Batulayar Zulkifli, S.Pd., M.Pd.,
Kepala SMPN 2 Batulayar Zulkifli, S.Pd., M.Pd.,

Matarammetro- Penerapan Kurikulum Merdeka (Kumer) program Kemendikbudristek RI disemua jenjang pendidikan dalam mewujudkan dunia pendidikan yang Merdeka Belajar, Merdeka Berprestasi, guna mewujudkan Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai langkah pemulihan sepenuhnya dunia pendidikan di Indonesia dari keterpurukan karena pandemi melalui berbagai pola penerapan selaras dengan juklak dan juknis yang tersedia.

SMPN 2 Batulayar adalah salah satu SMP diwilayah Lombok Barat yang berada ditengah tengah permukiman pedesaan dusun Teloke Desa Batulayar dibingkai perkebunan hijau memilih menyatu dengan sumberdaya alam dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan mandiri.

Kepala SMPN 2 Batulayar Zulkifli, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa  seluruh SMPN SE Lobar dituntut menerapkan Kurikulum Merdeka, Sabtu (15/7-23).

“SMPN di Lobar diwajibkan menggunakan kurikulum merdeka secara mandiri dimasukkan dalam 13 Mapel. Karena dituntut mandiri kita belajar online. Yang pernah dapat bimtek hanya 7 SMP penggerak hingga work shop. Kita sesuaikan dengan daya dukung yang tersedia,”terangnya.

Saya disini jadi Kelapa sekolah sejak pra PPDB. Alhamdulillah berkat sosialisasi rekan rekan guru kami mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan hasil merekrut Siswa baru 42 orang, ada peningkatan dari sebelumnya yang hanya 18 orang sesuai kelulusan 2023.

Menurut Kepala SMPN 2 Batulayar implementasi Kurikulum Merdeka (Kumer) sesuai tujuan Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah prakarya sebagai ekskul dalam rangka penguatan karakter.

“Dalam Projek P5  adalah Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk membangun karakter pelajar, tentunya dengan sumberdaya yang tersedia baik alam, lingkungan sosial, hingga SDM sebagai daya dukung. Lingkungan SMPN 2 Batulayar ini adalah masuk kawasan wisata karena kerap kali wisatawan manca negara blusukan masuk kampung untuk mencari souveneer dan cindera mata. Oleh karena itu saya merencanakan akan mengajarkan prakarya kerajinan tangan kepada para siswa/siswi agar terbangun karakteristiknya secara mentalitas dan ekonomi sejak dini. Dengan daya dukung sumberdaya alam yang ada dan tersedia kami optimis itu bisa terlaksana dalam kerangka mewujudkan dunia pendidikan yang Merdeka Belajar, Merdeka Berprestasi, guna mewujudkan Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai langkah pemulihan sepenuhnya dunia pendidikan,”paparnya. (N3G)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *