Categories Kesehatan

Sasaran BCG UPTD Puskesmas Teruwai Tembus Angka  25. 847 Jiwa

Matarammetro-UPTD Puskesmas Teruwai adalah Pusat Perawatan Keehatan Masyarakat  yang teletak di Desa Teruwai wilayah Kecamatan Pujut Lombok Tengah dengan wilayah binaan seluas  8. 809  km2 yang dihuni oleh sekitar  25. 847 jiwa di 5 Desa (data Puskesmas Truwai 2022,red).

UPTD Puskesmas Teruwai dibawah tanggungjawab Kepala Puskesmas Teruwai Ns.Lalu Padli.S Kep. Dengan 5 desa binaan dengan cakupan luas 8. 809  km2 tentunya membutuhkan mobilitas tinggi dengan kondisi medan beragam sebagaimana kondisi infrastruktur pedesaan umumnya.

Terkait hal tersebut dalam rangka mengoptimalkan layanan vaksin BCG yang cenderung cepat menulari balita, Kepala Puskesmas Teruwai Ns.Lalu Padli.S Kep., mengatakan bahwa tantangan alam pedesaan yang demikian membutuhkan keuletan, kegigihan dan kesabaran dengan karakter kearifan lokal masyarakat desa.

“Apapun kondisi medannya, kami harus tetap memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Untuk layanan BCG kami memiliki sasaran secara keseluruhan dari usia 0 tahun sampi lansia (60 tahun ke atas) sekitar  25. 847 jiwa, yang terdiri dari 8.228 KK menyebar di 5 desa binaan kami yaitu Desa teruwai, Desa Bangket Parak, Desa Gapura, Desa Pengengat dan Desa Gapura. Sementara jumlah data Posyandu keluarga sampai  Desember 2022 dimasing masing desa binaan kami berjumlah 13 Posyandu di Desa Teruwai, Desa Bangket Parak 11 Posyandu, Desa Gapura 5 Posyandu, Desa Pengengat 15 dan Desa Suka Dana 14 sehingga total menjadi  58 Posyandu keluarga,”terangnya.

Di katakanya juga ada 1 posyandu tambahan lagi yang di SK kan 2022, rencana tahun ini nambah lagi satu posyandu yang belum mengantongi SK sehingga 2023 jumlah posyandu keluarga diwilayah binaannya menjadi 59.

Terkait kondisi Cultural Budaya kearifan lokal diwilayahnya, Ns.Lalu Padli.S Kep.Kepala Puskesmas Teruwai mengaku mampu menyesuaikan program posyandunya tanpa berbenturan dengan adat budaya setempat.

“Kita pandai pandai membaca situasi, dan menyesuaikan diri dengan kondisi pedesaan yang masih kental dengan adat budaya sehingga tidak menjadi kendala dalam menjalankan tugas dan amanat membina kesehatan masyarakat,”pungkasnya.(Rsl)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik