Banggar Setujui Raperda APBD TA 2023 Tentang Distribusi Anggaran NTB

Ketua Komisi V DPRD NTB H.L. Hadrian Irfani, S.T., M.Si. fraksi PKB sebagai Jubir Banggar Hasil Pembahasan Terhadap Raperda Tentang APBD 2023
Ketua Komisi V DPRD NTB H.L. Hadrian Irfani, S.T., M.Si. fraksi PKB sebagai Jubir Banggar Hasil Pembahasan Terhadap Raperda Tentang APBD 2023

Matarammetro-Raperda TA 2023 merupakan tindak lanjut kebijakan umum anggran dari prioritas platform anggaran sementara tahun 2023 yang beberapa waktu lalu telah disepakati dan disetujui bersama, antara pemerintah daerah dengan DPRD Provinsi NTB pada sidang paripurna pada Rabu 16/11-2022.

Selanjutnya Raperda pada tahun 2023 tersebut, akan ditetapkan menjadi perda APBD TA 2023 melalui ketetapan DPRD juga atas dasar kesepakatan bersama antara Gubernur NTB dan Pimpinan DPRD Provinsi NTB.

Setelah memalui serangkaian rapat kerja yang berlangsung secara maraton pada anggaran DPRD Provinsi NTB bersama tim anggaran pemerintah daerah telah mencapai beberapa kesepakatan. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi V DPRD NTB H.L. Hadrian Irfani, S.T., M.Si. fraksi PKB sebagai Jubir Banggar Hasil Pembahasan Terhadap Raperda Tentang APBD 2023 dalam agenda Rapat Paripurna IV DPRD NTB hari Senin 28 November 2022 diruang sidang paripurna DPRD NTB .

Selanjutnya disampaikan kesepakatan pokok pokok Badan Anggaran dengan eksekutiv mengenai rincian pendapatan  belanja dan pembiayaan daerah dalam nota keuangan dan Raperda APBD TA 2023 sebagai yakni :

Banggar DPRD NTB Setujui Raperda APBD TA 2023 Tentang Distribusi Anggaran
Banggar DPRD NTB Setujui Raperda APBD TA 2023 Tentang Distribusi Anggaran

Pendapatan pada APBD murni TA 2023 ditargetkan sebesar Rp. 5.964.980.923.513,-. Mengalami peningkatan  sebesar Rp. 309.702.030.112,- atau 5,48% dari pendapatan pada APBDP TA 2022 sebesar Rp.5.655.278.893.401,-.

Target pendapatan tersebut terdiri dari PAD sebesar Rp. 2.985.278.110.513,-, atau naik sebesar Rp.250.236.880.213,-, atau 9,15% dari PAD pada APBDP TA 2022 sebesar Rp.2.735.041.230.300,-. Kenaikan terjadi pada kos pendapatan pajak derah sebesar 15,04%, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar 11,46%.

Pendapatan transfer sebesar 2.978.810.402.000,-, naik Rp.88,72 milyar lebih atau 3,07% dari pendapatan transfer pada APBDP TA 2022 sebesar 2.890.082.997.350,-.

Lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar 892.411.000,-, mengalami penurunan sebesar Rp.29.262.254.751,- atau 97,04% dari APBDP TA 2022 sebesar  30.154.665.751,-.

Belanja ditargetkan sebesar Rp. 5.991.980.923.513,- menurun Rp.309.955.352.383,- atau 4,92% dari belanja pada APBDP TA 2022 sebesar Rp. 6.301.936.275.896,-. Belanja tersebut terdiri dari belanja oprasi sebesar Rp. 4.359.966.290.413,-. Belanja modal sebesar Rp.567.965.106.600,-. Belanja tidak terduga sebesar Rp.54.360.000.000,-. Belanja transfer sebesar Rp.1.900.689.787.500,-. Sehingga terjadi defisit sebesar Rp. 27 milyar.

Pembiyaan daerah. Pembiayan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp. 50 milyar turun Rp.596.657.382.495,- atau 92,27% dibandingkan dengan penerimaan pembiayaan pada APBDP TA 2022 yang sebesar Rp.646.657.382.495,-.

Pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 23 milyar naik 100% dari pengeluaran pembiayaan pada APBDP TA 2022 yang sebesar Rp.0,-.

Pembiayaan netto pada APBD murni TA 2023 sebesar Rp.27 milyar turun sebesar 95,82% dari pembiayaan netto pada APBDP TA 2022 sebesar Rp. 646.657.382.495,-.

Struktur rancangan APBD tahun 2023 yang terdapat dalam parkiran merupakan bidang yang tidak dapat terpisahkan dari peran Badan Anggarn Provinsi NTB terhadap hasil pembahasan RAPERDA tentang APBD TA 2023.

Selanjutnya badan anggaran melaporkan rincian kegiatan APBD TA 2023 per urusan sebagai berikut.Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dengn rincian sebagai berikut.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 1.824.355.346.763,-. Dinas Kesehatan sebesar Rp. 705.763.978.594,-. Dinas PUPR sebesar Rp.475.522.890.008,-. Dinas Perkim sebesar Rp. 392.991.881.741,-. Satpolpp sebesar Rp. 21.438.519.792,-. BPBD sebesar Rp. 9.363.902.498,-. Dinas Sosial sebesar Rp.76.895.272.582,-.

Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dengan rincian sebagai berikut.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rp.8.248.856.160,-. Dinas Tenaga Kerja Rp. 25.220.065.908,-. DP3A PPKB Rp.10.674.033.861,-. Dinas Ketahanan Pangan Rp.8.792.874.159,-. DLHK Rp.93.632.582.620,-. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil Rp.13.435.973.772,-. Dinas Perhubungan Rp.17.163.041.164,-. Diskominfotik Rp.19.827.886.155,-. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah sebesar Rp.17.347.011.572,-. Dinas Penanaman Modal dan Pelyanan Terpadu Satu Pintu Rp.9.146.151.982,-. Dispora Rp.29.820.377.976,-. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Rp.15.545.879.435,-.

Urusan Pemerintahan Pilihan dengan Rincin Sebagai berikut.

Disnakertrans Rp.125.000.000,-. DLHK Rp.8.763.680.895,-. Dinas Kelautan dan Perikanan Rp. 60.642.809.508,-. Dinas Priwisata Rp.22.257.809.095,-. Dinas Pertanian dan Perkebunan Rp.190.023.496.604,-.  Disnakeswan Rp.65.747.437.062,-. Dinas Energy dan Sumber Daya Mineral Rp.9.663.641.854,-. Dinas Perdagangan Rp.21.803.868.652,-. Dinas Perindustrian Rp.17.240.426.738,-.

Unsur Pendukung dan Pemerintahan. Sekretariat Daerah Rp.215.922.525.163,-. Sekretariat DPRD Rp.134.450.336.605,-.

Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan dengan Rincian Sebagai berikut.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Rp.37.644.407.467.,-. BPKAD Rp.1.176.375.990.195,-. Badan Pengelolaan Pendapatan Derah Rp.117.568.631.985,-. Badan Kepegawaian Derah Rp.14.655.564.699,-. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah Rp.22.205.456.680,-. Badan Riset dan Inovasi Daerah Rp.45.872.834.154,-. Badan Penghubung Derah Rp.11.706.759.885,-.

Unsur Pengawasan Pemerintahan dengan rincian sebagai berikut. Inspektorat Rp.23.690.606.456,-.

Unsur Pemerintahan Umum dengan Rincian sebagai berikut. Bakesbangpoldagri Rp.20.079.972.578,-. (N3G)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here