PKL Tergusur APKLI NTB Tergelitik Gelar Rakerwil

Pemberian santunan secara simbolis oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., kepada sejumlah anak yatim PKL, didampingi Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I. .

Matarammetro- Operasi penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang digelar Pemkot Mataram disejumlah ruas jalan kota demi mewujudkan Mataram Harum seutuhnya menggelitik Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) NTB mengambil sikap dengan menggelar Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) untuk menentukan sikap.

Rakerwil yang dibuka langsung Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., tersebut digelar di Hotel Jayakarta Senggigi  dari tanggal 6-7 Juli 2022 yang dihadiri seluruh pengurus APKLI se NTB, Gubernur NTB, Kepala Dinas Perindag NTB, Dinas Koperasi NTB, Perwkilan Bank NTB, serta sejumlah  elemen ormas lainnya, Rabu 6 Juli 2022.

Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I., dalam sambutannya seolah mengutuk penggusuran yang berselimut penertiban tersebut.

“Dua minggu terakhir ini kami disibukkan dengan aduan PKL terkait dengan operasi penggusuran, lebih santunnya penertiban PKL di Mataram. PKL yang tergulung opersi penertiban belum ada solusi hingga saat ini terkait dengan relokasi mupun ganti rugi gerobak dan alatnya yang tersita. Kami APKLI selalu mendukung program pemerinth daerah dalam penertiban serupa selama ada solusinya,”demikian penggalan kalimat Abdul Majid untuk menggugah pemerintah terkait.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., dalam sambutan pembukaannya mengajak para hadirin untuk mulai merubah cara memandang setiap persoalan.

“Tidak mudah memberikan sambutan setelah penampilan musikal puisi rintihan Kaki Lima,” ujarnya mengakui dirinya sempat terhipnotis oleh penampilan pembcaan untaian puisi Jeritan Pilu PKL setelah sambutan Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I.

Penampakan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., Terhipnotis puisi Jeritan Pilu PKL dalam Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) APKLI NTB
Penampakan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., Terhipnotis puisi Jeritan Pilu PKL dalam Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) APKLI NTB

Selanjutnya Bang ZUL memberikan ilustrasi cara pandang bijak dalam setiap persolan dengan menuturkan sebuah kisah.

“Saya ingat sebuah ceritera, mengingat ada bait puisi yang menyebut “kalau panas kepanasan, kalau hujan kehujanan. Ada seorang ibu lanjut usia memiliki dua orang putra dengn profesi berbeda. Satu jualan payung, satunya lagi jualan es cream. Ketika hujan sang ibu sedih mengingat anaknya yang jual ess crem nggak ada yang beli. Sementara ketika panas sang ibu juga sedih mengingat anaknya yang jual payung nggak ada yang beli. Dari ilustrasi ini saya mengajak kita semua untuk membalik cara pandangnya terhadap kasus sang ibu. Jika hujan mestinya kita ingat yang jual payung laris yang tentunya dapat memberikan rezeqinya untuk semua, demikian pula sebaliknya,” jelasnya.

Menurutnya yang memegang kewenangan juga tidak dalam posisi sesederhana yang dibayangkan ketika aturan terabaikan dan yang terjadi telh melampaui batas normal seperti kebanyakan PKL yang menggelar dagangannya tidak pada tempat yang semestinya.

Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I.
Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I.

Ketua APKLI NTB Abdul Majid, S.H.I. dalam wawancara terpisah usai pembukaan Rakerwil APKLI tersebut menjelaskan, materi Rakerwil tersebut terkait mencari titik temu agar dapat menyimpulkan solusi untuk para PKL.

“Secara eksternal kami akan mencarikan solusi untuk para PKL yang tergusur. Kami dari DPW APKLI NTB mengajak seluruh pengurus untuk bersinergi dengan pemerintah agar dapat menemukan solusi terbaik. Apapun kebijakan pemerintah daerah terkait dengan penertiban PKL kami terima, namun hendaklah kita saling berkoordinasi dan komunikatif sehingga tidak menimbulkan asumsi yang negatif,”tegasnya.

Pembukaan Rakerwil APKLI NTB tersebut ditutup dengan pemberian santunan secara simbolis oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc., kepada sejumlah anak yatim PKL.(N3G)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here