Sangkep  Majelis Adat Sasak  Hasilkan 9 Resolusi Penting

 

Rosyadi Sebut, Ivent MotoGP Berikan Pengaruh Besar Terhadap Adat dan Budaya

Sangkep  Majelis Adat Sasak  Hasilkan 9 Resolusi Penting
Tampak H. Rosiady A. Sayutie, M. Sc. Ph.D. Tengah Baju Motiv Batik Kebiruan bersama Para Pelingsir MAS

Matarammetro- Anggota  Pengurus Majelis  Adat Sasak Suryadi  Jaya Purnama,  mengungkapkan dalam  acara  Sangkep ( Rapat -Red) yang diselenggarakan  majelis adat sasak adalah  dalam rangka sangkep akhir  tahun  untuk merumuskan program-program kerja yang akan datang dan refleksi akhir tahun sebagai evaluasi program kegiatan yang sudah dilaksanakan  tahun ini (2021).

Menurutnya gelar Sangkep ini juga  untuk menghimpun sejumlah tokoh-tokoh adat Sasak  yang punya perhatian terhadap perkembangan dan eksistensi kebudayaan Sasak.

“Oleh karena itu kita ingin agar program-program semacam ini bisa dilaksanakan dan ditingkatkan dengan dua cara, yaitu evaluasi pelaksanaan dari program yang telah berjalan  dan sekaligus merumuskan program-program yang  akan datang, agar pembangunan  peradaban Suku Sasak  lebih eksis dimasa mendatang. Baik dalam perspektif keagamaan maupun dalam praktek aksi dan atraksi budaya itu sendiri yang merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan,” ungkapnya. Sabtu 25/12/21.

Diakui Suryadi yang juga menjadi anggota DPR RI  ini, bahwa  keberadaan majelis adat Sasak secara umum relatif sudah cukup berjalan baik. Dan ekspektasi masyarakat terhadap  Majelis Adat Sasak (MAS)  cukup tinggi, bahkan  dengan segala keterbatasan bisa melaksanakan program-program nya ini dengan baik.

Namun, lanjut Suryadi, ada beberapa hal yang menjadi kendala yaitu  SDM dan juga kendala Otoritas untuk  bersinergi dengan para pemangku kepentingan khususnya dengan  pemerintah sehingga kendala ini dicarikan solusi melalui sangkep.

” Kalau secara individu sudah cukup signifikan tapi Sinergi Sasak yang perlu ditingkatkan dan  dikonsolidasikan. Seperti harapan  masyarakat  Sasak  di masa  akan datang,  MAS  lebih baik lagi dan bisa   bersinergi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat . Agar  supaya  tercipta harmonisasi dalam membangun peradaban Sasak yang lebih berMartabat,”ungkapnya.

Foto Bareng Peserta Sangkep Para Pelingsir Majelis Adat Sasak
Foto Bareng Peserta Sangkep Para Pelingsir Majelis Adat Sasak

Seperti diketahui pada penghujung akhir tahun 2021 ini , Majelis Adat Sasak (  MAS  )kembali mengadakan agenda tahunan berupa Sangkep Refleksi dan Resolusi. Kegiatan yang bertajuk “Refleksi Akhir Tahun & Resolusi Kerja-kerja Kebudayaan Menyambut Kelahiran Perda Pemajuan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat” ini  diselenggarakan di ruang rapat Sembalun Hotel Aston Inn Mataram.

Meskipun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid 19 dan membatasi jumlah undangan, seluruh peserta yang hadir menilai kegiatan ini cukup  sukses dan berhasil mencapai tujuannya.

Ketua Badan Pelaksana MAS, Lalu Bayu Windia,  menegaskan MAS sebagai organisasi yang sangat terbuka dan kolaboratif serta jauh dari ekslusivisme. Selain lini pengurus inti BP MAS dan ke-walipaeran, kami mengundang unsur legislatif, birokrat, pemuka agama, perempuan, pemuda, jurnalis, dan relawan MAS.

“Alhamdulillah, hampir semuanya hadir hingga acara berakhir di sore hari. Sedikit sekali yang tidak berkesempatan menghadiri undangan kami tahun ini,” imbuhnya.

Bayu juga menyampaikan paparan tentang isu-isu sentral kebudayaan, ragam kerja-kerja kolaboratif yang telah dan masih dilaksanakan, rencana-rencana dan strategi kerja di masa yang akan datang. Di akhir paparan, ia menegaskan bahwa MAS bergembira dan siap secara aktif menindaklanjuti seluruh substansi yang diamanatkan dalam Perda Pemajuan Kebudayaan NTB yang telah disahkan dalam rapat paripurna DPRD NTB pada  10 Desember 2021 lalu .

Acara pembukaan, doa dipimpin oleh Lalu Abdurrahim dengan menggunakan bahasa Arab dan Sasak. Dilanjutkan dengan pembacaan  teks Piagam Gumi Sasak oleh Lalu Ari Irawan, Wakil Sekjen BP MAS.

Kata pembuka disampaikan oleh Pemucuk Wali Paer, H. Mansur Ma’shum yang memberikan arahan tujuan agenda kegiatan .

Selanjutnya, sekumpulan seniman muda Sasak yang menamai grupnya ‘Badaq Iye ‘ mempersembahkan sebuah gubahan ansamble dengan mereproduksi lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang yang ditambahkan dengan pembacaan puisi perjuangan budaya.

Pertunjukan ini disambut sangat antusias oleh seluruh hadirin, Setelah paparannya, Ketua BP MAS langsung memandu dialog interaktif yang menghadirkan empat narasumber lintas stakeholder, di antaranya Suryadi Jaya Purnama (Anggota DPR RI Dapil NTB), TGH. Hazmi Hamzar (Anggota DPRD Provinsi NTB Dapil Lombok Timur), H. Aidy Furqon (Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi NTB, H. Lalu Agus Fathurrahman (Wakil Pemucuk Wali Paer Bidang Kebudayaan).

Diakhir Sangkep dhasilkan 9 resolusi 2022 untuk eksistensi dan peranan Adat Budaya sasak dalam pembangunan Daerah khususnya dan Nasional Umumnya yaitu :

  1. Mendorong terbitnya aturan tekhnis sebagai turunan Perda Pemajuan Kebudayaan serta implementasinya, meliputi usulan perlindungan kemaliq, pakaian adat, musik, dan sebagainya, (penanggungjawab, H. Rosiady A. Sayutie, M. Sc. Ph.D.)
  2. Kongres Bahasa Sasak (Dr. H. Aidy Furqan, M. Pd.,)
  3. Sangkep Beleq Mei 2022 (Drs. L. Bayu Windia, M.Si.,)
  4. Pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Lombok (Suryadi Jaya Purnama, S.T., & Drs. L. Anas Amrullah).
  5. Mendorong Berdirinya Badan Pelestarian Nilai Budaya Prov. NTB ( Suryadi Jaya Purnama, S.T.,)
  6. Pemanfaatan ciri kebudayaan Sasak Di Gelaran MotoGP (Pemucuk Wali Paer H. Mansur Ma’shum )
  7. Kamus Online Bahasa Sasak Open Access (Safitri, S.T., M.Eng)
  8. Ensiklopedia Sasak (TGH. Subki Sasaki)
  9. Sangkep Khusus Bini Sasask ( Bq. Eva Nurcahyaningsih).

Usai acara, H. Rosiady A. Sayutie, M. Sc. Ph.D., sebagai salah satu penanggung jawab 9 resolusi tersebut menjelaskan bahwa, Resolusi yang dihasilkan sangkep tersebut adalah merupakan buah pemikiran bersama sebagai rencana pelaksanaan “MAS” dalam peran pemabangunan tahun 2022.

“Sangkep  Majelis Adat Sasak ini untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan ditahun 2021 dan merumuskan perencanaan kegiatan tahun 2021 yang tertuang dalam 9 resolusi yang dirumuskan dari hasil pemkiran bersama peserta sangkep. Salah satu yang paling penting adalah bagaimana merespon adanya motoGP dengan mengambil peran penting dalam Icon Baru Lombok khususnya dan NTB umumnya. Karena ivent motoGP ini akan banyak memberikan pengaruh terhadap adat dan budaya sasak,”ungkapnya.(N3G)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here