Categories Berita

Kebutuhan Telur NTB 600.000 Butir/Hari ?

Matarammetro-Telur adal bagian dari kebutuhan pangan, baik industri kulliner maupun industri panganan lain yang umumnya masih menjadi produksi rumahan (Home Industri. Namun ada kalanya kebutuhan telur untuk masyarakat membengkak dihari hari hajatan besar agama sehingga tercatat dalam data Dinas Petrnakan NTB bahwa kebutuhan telur masyarakat NTB perhari rata rata mencapai 600.000 butir. Dengan angka yang cukup fantastis tersebut masih bisa tertutupi oleh peternak lokal yang mencapai ribuan kelompok baik yang binaan dinas peternakan maupun yang mandiri.
Hanya saja akhir akhir ini muncul dilema terjadinya over produksi telur yang membuat para petani peternak ayam petelur lokal menjadi bertanya tanya, sebab dilema tersebut menimbulkan kerugian bagi mereka karena menimbulkan anjloknya harga telur dipasaran.

Rahmadin Sekdisnakeswan NTB. Kebutuhan Telur NTB 600.000 Butir/Hari 

Terkait over produksi tersebut Sekretaris Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan NTB Rahmadin kepada media m,engatakan bahwa kebutuhan telur NTB bisa teratasi oleh produksi peternak lokal, Namun adanya izin SKKH dan izin Penerima telur luar wilayah memberi ruang produksi telur masuk secara besar besaran.
“Terkait ayam petelur, masalahnya adalah sejak 2019 telah dikeluarkan rekomendasi memasukkan telur ke NTB. Yang seharusnya aturan telur itu, kalau telur masuk antar Provinsi harus ada rekomendasi dari dinas tekhnis dalam hal ini Disnakeswan NTB. Yang terjadi dilapangan selama ini terhadap teman teman karantina, dengan adanya izin SKKH dan izin penerimaan dari kabupaten, memberi peluang pengusaha luar NTB bisa memasukkan telur itu. Terkait dengan programnya pak Gubernur, sekarang target kami periode pertama gubernur ini kita sudah swasembada telur. Namun Yang terjadi sekarang over produksinya diJawa, dibawa masuk ke NTB, sedangkan kita sedang giat giatnya untuk membangun peternak ayam telur sehingga ditingkat lapangan terjadi seperti saat sekarang ini yang disebut OVER PRODUKSI. Namun kami disini untuk produksi lokal masih kekurangan stock 2 sampai 3 tahun yang lalu, kebutuhan telur NTB sekitar 600.000 butir telur /hari. Sekarang berangsur berkurang karena itu programnya Gubernur. Untuk Tahun ini saja masyarakat mendapat bantuan sebanyak 103 kelompok peternak ayam petelur. Selain dapat kandang dan fasilitas pendukung juga dapat pakan hingga berproduksi,”ujarnya.
Menurut Rahmadin, bantuan kelompok petani peternak ayam petelur tahun lalu saat ini sudah hampir berproduksi, hal tersebut akan semakin mendorong terjadinya over produksi, karena ada telur luar NTB yang masuk.Telur luar bisa masuk karena adanya SKKH dan izin penerimaan telur, dan Disnakeswan NTB tidak pernah merekomendasi untuk masuknya telur ke NTB.
Lanjut Rahmadin,”Rekan rekan karantina belajar dari peristiwa tahun lalu dengan adanya SKKH dan adanya penerima dari kabupaten kota sehingga berani memasukkan telur. Nah kami sudah memutuskan di Perdagangan bahwa untuk ijin pemasukan telur kita berlakukan satu pintu yakni lewat Provinsi. Kita sudah membentuk tim terpadu yang ada di dermaga untuk mengecek dan mengawasi telur yang masuk dari jawa dan bali sebagai langkah pengendalian”,terangnya.
“Dari data yang ada untuk peternak petelur di NTB, sejumlah 200 kelompok binaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB. Namun ditengah masyarakat ternyata banyak sekali petani peternak ayam petelur yang mandiri hingga mencapai ribuan. Dari 200 binaan saat ini udah mulai berproduksi, tahun ini sebagian sedang dalam proses pengadaan kandang, tahun depan sudah berproduksi lagi,”pungkasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik