Matarammetro-Dampak yang dirasakan masyarakat akibat pandemic adalah luluh lantaknya sendi ekonomi mikro sebagai pilar ekonomi makro nasional. Menyiasati hal tersebut Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 dengan tema yang diusung RKP 2021 yakni “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial” pasca pandemic.
Selaras dengan hal tersebut Pemerintah Desa Selat menyelenggarakan pelatihan management usaha untuk kelompok usaha dan UMKM yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi Lombok Barat diaula Kantor Desa Selat Kecamatan Narmada pada hari Rabu 13 Oktober 2021.
![Bangkitkan Ekonomi Desa, Pemdes Selat Gelar Pelatihan Management UMKM](https://matarammetro.com/wp-content/uploads/2021/10/WhatsApp-Image-2021-10-13-at-04.35.11-2-1024x576.jpeg)
Di ruang kerjanya, Kepala Desa Selat, Sabudi S.Sos, menjelaskan bahwa, pelatihan management usaha untuk kelompok usaha dan UMKM tersebut digagas oleh Pemdes Selat dengan orientasi membangun ekonomi mikro masyarakat Desa Selat yang lumpuh layu akibat Pandemic dengan peserta 30 orang yang berkelompok masing masing 3 orang.
“Pemerintah Desa Selat hanya memfasilitasi warga warga agar lebih menguasai management dasar usaha kecil dan menengah dengan orientasi membangun ekonomi mikro masyarakat Desa Selat yang lumpuh layu akibat Pandemic. Hal ini kami gagas untuk menyelaraskan program RPJMDES dengan tema yang diusung Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yakni “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial” pasca pandemic,”terangnya.
Menurutnya, sebelum pandemic, Desa Selat juga luluh lantak akibat gempa Agustus 2018 silam, belum sempat trauma healing, pandemic sudah melanda. Pemdes Selat dengan segala upaya mencoba memotifasi geliat usaha mikro masyarakat dengan merintis sejumlah titik sebagai lokasi usaha Kelompok dan UMKM.
“Hanya saja, pemerintah belum mengulurkan tangan untuk menyentuh mereka dengan dukungan fasilitas baik gerobak maupun suntikan modal stimulan lunak. Untuk itu besar harapan kami agar program ini tidak hanya sekedar pelatihan belaka, namun agar ada kesinambungan pembinaan kedepan sehingga tema RKP 2021 dapat kita wujudkan bersama,”imbuhnya.
Sudirman, SH., Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Lombok Barat yang diminta sebagai pemateri dalam agenda kegiatan tersebut mengatakan bahwa, pelatihan management usaha untuk kelompok usaha dan UMKM tersebut adalah murni program Kepala Desa Selat.
“Sebenarnya agenda ini adalah program kegiatan beliau (Kepala Desa Selat, red), kami diundang sebagai instruktur. Kami (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Lombok Barat, red) belum memiliki kegiatan karena di refocusing (pemangkasan anggaran untuk penanganan covid-19). Sebelumnya kami memang sudah membuat program untuk pelatihan kewira usahaan pengolahan berbahan dasar buah. Namun karena covid 19, anggarana yang direncanakan tersedot kesana,”terangnya.
Lebih jauh Sudirman menjelaskan bahwa kesinambungan pelatihan tersebut akan ditindak lanjuti dengan memfasilitasi peserta berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan program dari Kementrian Koperasi RI yakni Transformasi UMKM non formal menjadi Formal. Pembuatan NIB tersebut dilayani secara online dengan basis data para pelaku UMKM yang dapat diinput oleh pemerintah desa secara langsung, maupun datang sendiri ke dinas untuk diinput datanya.
Menurutnya jumlah UMKM yang formal se Lombok Barat sebanyak 5018 orang yang telah memiliki NIB, dan yang non formal masih berkisar diangka 16. 626 orang.
“Mudah mudahan tahun depan situasi bisa normal seperti sediakala, termasuk anggarana tidak lagi dipangkas maka kami bisa membuat program untuk bantuan peralatan maupun odal stimulan kalau memang diprogramkan oleh Kementrian,’tutupnya.(N3G)