Matarammetro-Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat digemparkan dengan penemuan sosok mayat perempuan dicor didalam sumur sedalam +- 3 meter yang ternyata adalah SN (27 th) yang dilaporkan hilang tanggal 12 Agustus 2025 dengan nomor laporan OH/6l/VIII/2025/SPKT/Polsek Gerung/Resort Lobar/NTB.
SN (27 th) perempuan asal Dusun Beleke, Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, setelah hampir dua pekan dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi tewas terkubur dalam sumur set Pitank sebuah rumah di kawasan BTN Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi setelah dilakukan pengintaian di TKP selama 3 hari menunggu pelaku sebagai pemilik rumah pulang membuka pintu.
Terduga pelaku yang diduga sebagai kekasih korban berinisial IMB alias Imam IH (31), warga lingkungan Gebang kota Mataram yang menghuni rumah BTN TKP ditangkap tanpa perlawanan di rumah orang tuanya di Gebang Baru pada Sabtu (23/8/2025), sekitar pukul 00.30 WITA.
H.M., Zubaidi Kepala Desa Perampuan mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Lobar.
“Kami tetap berkoordinasi dengan polres Lombok Barat, hamper 4 hari 4 malam kami tongkrongin didepan rumah ini dengan alasan berhajat membeli rumah ini. Menurut informasi dari Polres bahwa pengakuan dari pelaku, almarhumah ada didalam rumah dalam posisi ditanam dalam sumur. Pembunuhan terjadi karena cekcok,”terangnya dalam sebuah video.
Lanjut Zubaidi, sumur tersebut dicor beton setiap gumblengnya dan terpaksa harus memanggil tukang ga ahli penggali sumur.
“Kami tidak ada tanggungjawab terhadap warga penghuni BTN yang tidak melaporkan diri ke Kantor Desa, korban dan pelaku ini bukan warga desa Perampuan, karena belum tercatat dalam adminduk desa Perampuan. Pelaku adalah warga kota Mataram yang membeli atau mungkin mengontrak rumah di BTN tanpa identitas jelas dna menempati BTN wil;ayah desa Perampuan sudah lebih satu tahun,”imbuh Zubaedi.

Dikatakannya, pelaku ditangkap saat menyamar jadi tukang parker tidak jauh dari rumah orang tuanya.
“Diketahui pelaku dan korban belum ada ikatan suami istri dan korban diketahui berprofesi sebagai karyawan warung sate Hajat disekitar Jereneng Labuapi. Rumah ini (TKP, red) tertutup sejak tanggal masuk laporan orang hilang dan lampu tidak pernah menyala,”terangnya.
“Untuk menghilangkan jejak pelaku menebar isu bahwa korban pergi ke luar negeri jadi TKW melalui akun facebok milik korban, dan jejak digital itu kami temukan di HP mil;ik korban yang sudah dirusak,”sambungnya.
Menurut alibi Zubaedi, melihat tanda tanda kondisi cor coran yang masih basah dan mudah di cungkil, proses pengecorannya diperkirakan baru 5 hari, tidak seperti pengakuan korban yang mengatakan sudah satu bulan dicor.
“Saya melihat semua sudah bersih, dan tembok dicat baru, ada indikasi diduga ini pembunuhan berencana. Kedalamannya sekitar 6 gumbleng dengan ukuran 1 gumbleng 50 cm, berarti kedalamannya 3 meter,”ungkapnya.
Alibi awam pun bermunculan sebagian besar warga menyimpulkan spekulasi bahwa pelaku tidak mungkin melakukannya sendiri melihat kondisi gumblengnya utuh, “karena memasukkan gumbleng kedalam sumur tidak bisa dilakukan sendiri,”ketus salah seorang warga yang enggan disebut namanya.(red)