Matarammetro- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif penguatan sistem penyelamatan vertikal (vertical rescue) di kawasan Gunung Rinjani. Komitmen ini ditegaskan oleh Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, atau yang akrab disapa Miq Iqbal, saat menerima audiensi Persatuan Rescue Vertikal Rinjani di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (2/7).
Dalam arahannya, Gubernur NTB menyampaikan keinginannya untuk melakukan review secara menyeluruh terhadap tata kelola pendakian di Rinjani. Mulai dari sistem penyelamatan, regulasi pendakian, hingga edukasi terhadap wisatawan.
“Kita mau review semuanya secara menyeluruh. Mulai dari sistem vertical rescue, kelengkapan peralatan, SOP, hingga penentuan jumlah pengunjung dan zonasi yang boleh dilalui. Mana yang benar-benar untuk wisata, mana yang untuk pendakian serius. Ini harus jelas supaya tidak ada lagi salah persepsi,” tegas Miq Iqbal.
Gubernur Iqbal juga menyambut baik gagasan pembentukan tim rescue berbasis lokal. Menurutnya, masyarakat lokal seperti porter dan guide memiliki pemahaman medan yang lebih baik, dan menjadi solusi paling realistis untuk respons cepat dalam penanganan evakuasi.
“Justru yang paling siap itu masyarakat lokal. Mereka tiap hari ada di jalur. Mereka tahu betul titik-titik rawan, tahu jalan alternatif, dan secara fisik juga terbiasa,” kata Miq Iqbal.
Gubernur Iqbal juga menegaskan reformasi sistem pendakian tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, tetapi juga memastikan pelestarian lingkungan Gunung Rinjani. Selain sistem rescue, Gubernur juga menyoroti pentingnya edukasi bagi para pendaki, termasuk kebutuhan akan safety briefing yang wajib dilakukan sebelum pendakian.
“Kita perlu orang khusus yang memberikan safety briefing sebelum naik, bukan hanya guide,” katanya.
Ia juga menyampaikan pentingnya pemasangan signage atau rambu-rambu keselamatan dan larangan di berbagai titik jalur pendakian.
“Negara maju yang sudah bersih aja tetap pasang tulisan ‘don’t litter’ dan ancaman denda. Kita juga harus mulai ke sana,” kata Miq Iqbal.
Audiensi ini menjadi kolaborasi strategis antara Pemprov NTB dan komunitas rescue profesional untuk membangun sistem pendakian Rinjani yang aman, profesional, dan berdaya tahan tinggi.
“Kita tidak hanya bicara soal angka kunjungan wisata. Kita bicara soal keselamatan, kelestarian, dan martabat NTB. Kalau kita bisa benahi ini, saya yakin Rinjani akan tetap jadi ikon dunia, tapi juga jadi tempat yang manusiawi dan aman untuk semua,” tutup Miq Iqbal.(red)