Categories Berita

Puri Agung Pajang Beberkan Sejarah, Tegaskan Tidak Ada Anak Agung Lombok

Matarammetro-Sengketa Pura Lingsar terus menggelinding bak bola salju yang semakin membesar menggelitik  sejumlah tokoh Hindu Lombok mulai angkat bicara. Kali ini Penglingsir Puri Agung Pajang Mataram sebagai tokoh utama dikalangan Ummat Hindu Sasak dan dikatakan paling berhak dalam Pura Lingsar secara blak blakan membeberkan sejarah dan menunjukkan sejumlah bukti otentik beserta silsilah kerajaan Mataram di Lombok.

I Gusti Ratu Gde Harrya Konstituante penglingsir Puri Agung Pajang yang merupakan generasi ke 9 Raja Mataram Lombok dan Ayah Kandung dari I Gusti Agung Bagus Dwipayana menuturkan bahwa, Gelar Anak Agung tidak pernah ada di Lombok, demikian juga dari Raja Bali tidak pernah ada penganugerahan gelar Anak Agung. Menurutnya gelar Dewa Agung diberikan oleh Belanda kepada Raja Klungkung karena kalah perang, dan Karang Asem diberi Gelar Anak Agung serta Denpasar diberi gelar Cokorda, Kamis 7 Desember 2023.

Foto Silsilah dari Raja Singasari Hingga  Raja Bali dan Raja Mataram Lombok
Foto Silsilah dari Raja Singasari Hingga Raja Bali dan Raja Mataram Lombok
Foto Silsilah Raja Mataram Lombok
Foto Silsilah Raja Mataram Lombok

“Gelar Anak Agung tidak ada di Lombok karena tidak ada pernyataan Belanda pernah mengalahkan Lombok. Bahkan Kerajaan Bali tidak pernah menganugerahkan gelar seperti itu. Gelar gelar itu diberikan kepada raja raja taklukannya seperti Kelungkung yang merupakan pusat pemerintahan Bali pada saat itu dikalahkan oleh Belanda diberikan gelar Dewa Agung oleh Ratu Juliana, Karang Asem diberi gelar Anak Agung, dan Denpasar diberi Gelar Cokorda,”ungkapnya.

Lebih jauh Atuk sapaan akrab generasi ke 9 Raja Mataram ini membeberkan sejarah Raja Mataram pertama berawal dari Dewata di Petandakan mengirimkan dua puteranya ke Lombok tahun 1740 yang tinggal di Gunung Sari bernama I Gusti Wayan Jelantik putera pertama Ngabiseka (dinobatkan) menjadi I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem sebagai raja 1 Mataram Lombok tinggal disebelah Selatan Kantor Gubernur NTB sekarang. Sedangkan adiknya I Gusti Made Jelantik menetap di Gunung Sari tepatnya di Pure yang sekarang di Gunung Sari.

Raja 1 Mataram I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem tidak memiliki putera, maka digantikanlah oleh anak I Gusti Made Jelantik yang mempunyai  2 orang anak bernama I Gusti Ayu Karang Anom Oke dan I Gusti Bagus Jelantik sebagai penerus Raja Mataram ke 2 mabiseka menjadi Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 2 yang disebut Dewata Dirumak.

Raja Mataram 2 berputera 3 orang bernama I Gusti Wayan Jelantik, I Gusti Made Oka, dan I Gusti Ketut Jelantik. Pada perang Mataram melawan Singasari,  Dewata Dirumak atau Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 2 tewas terbunuh sehingga ketiga puteranya mengamuk sehingga terjadi puputan tahun 1838.

“Tahun 1839-1840 digantilah oleh I Gusti Wayan Jelantik putera tua Raja Mataram 2, Ngabiseka I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 3. Sementara adikya Igusti Made Oka kondisinya sakit sakitan dan memiliki 3 orang putera bernama I Gusti Gde Putu, Igusti Gde Oka dan I Gusti Gde Jelantik. Pada waktu I Gusti Wayan Jelantik putera tua Raja Mataram 2, Ngabiseka I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 3 beliau tinggal di sini (Puri Pajang red) disebelah barat Merajan Pajang,”imbuhnya.

Lanjutnya,”pada tahun 1849 Belanda masuk ke Bali, gara gara hak tawan karang, Waktu I Gusti Wayan Jelantik putera tua Raja Mataram 2, Ngabiseka I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 3 ini bertahta wilayahnya sampai Singaraja, Sumbawa sampai Seteluk. Kendatipun terjadi beberapa pemberontakan kecil, namun situasi masih dikatakan aman. I Gusti Ratu Anglurah Ketut Karang Asem 3 meninggal tahun 1870. Karena tidak memiliki Putera Mahkota, maka digantikan oleh adik bungsunya yaitu I Gusti Ketut Jelantik mabiseka bergelar I Gusti Ratu Anglurah Gde Ngurah Raja Mataram ke 4 yang selanjutnya diasingkan oleh Belanda ke Batavia hingga meninggal tahun 1894,”ujarnya mengakhiri penuturannya (red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik