Silaturrohmi Bubuhan Banjar NTB Angkat Ulin Tarandam
Foto Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) NTB Nanang Edward, dengan latar belakang rumah ukiran kayu ulin khas Banjar

Matarammetro-Keturunan Suku Banjar yang secara turun temurun merupakan suku petualang menyebar diseluruh asia dalam perlayaran perdagangan dan politik sejak zaman kerajaan dan lebih banyak menetap ditanah rantau. Beranak pinak ditanah rantau membuat suku Banjar rantau kehilangan jati diri hingga bahasa daerah asalnya pun terlupakan.

Terkait hal tersebut Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) NTB Nanang Edward menuturkan secara filososfis latar belakang terbangunnya KBB Asia dalam sebuah acara silaturrahmi Kerukunan Banjar NTB di Jalan Tanggul 18 Lingkungan Sukaraja Ampenan Sabtu, 8 Juli 2023.

“Suku Banjar rantau di NTB mencapai seribu lebih beserta sanak turunanya. Kita sudah hampir kehilangan jati diri hingga warna aslinya pun mulai memudar. Oleh karena itu saya membentuk Kerukunan Bubuhan Banjar NTB dengan tujuan mengangkat banjar keturunan di NTB ke permukaan agar terlihat warna dan jati dirinya,”terangnya.

Silaturrohmi Bubuhan Banjar NTB Angkat Ulin Tarandam
Silaturrohmi Bubuhan Banjar NTB Angkat Ulin Tarandam

Menurut Edward, Suku Banjar Lombok khususnya tak sedikit memberikan warna dalam babat sejarah Lombok sejak zaman kerajaan. Secara politik Lombok dan banjar memiliki ikatan yang sangat kuat karena telah terjadi pernikahan antara seorang putri kerajaan Selaparang dengan seorang Pangeran kesultanan Banjarmasin yang diberi ngelar Raden Taliwang.

“Bubuhan Banjar ini berawal dari terbentuknya Kerukunan Keluarga Kalimantan (K3). Namun karena tidak spesifik maka dirubah menjadi Kerukunan Bubuhan Banjar tingkat ASIA dalam sebuah kongres tahun 2015 yang digelar di Palangkaraya. Kerukunan Bubuhan Banjar memegang sebuah filosofi “Mangangkat Ulin Tarandam”, artinya kami ibaratkan kayu ulin yang merupakan salah satu kayu hutan yang sangat keras dan kuat dengan serat khas yang selama ini terendam dalam lumpur maupun air tak akan lekang warna dan seratnya. Karena rata rata rumah khas suku Banjar itu terbuat dari kayu ulin juga karena kukuh dan kuat. Rata rata suku banjar adalah pedagang dan pembuat kue dan roti, hingga pengrajin perhiasan emas, perak, dan batu permata. Itulah nenek moyang kami,”imbuhnya.

Silaturrohmi Bubuhan Banjar NTB Angkat Ulin Tarandam
Silaturrohmi Bubuhan Banjar NTB Angkat Ulin Tarandam

Edward juga mengatakan bahwa suku Banjar di Lombok tentu tidak sama dengan suku Banjar di Kalimantan.

“Kami bukan bermaksud rasis dengan mengkotakkan diri, tetapi kami juga ingin diakui publik bahwa kami juga orang lombok. Kami lahir dan besar di pulau Lombok. Maka secara cultural kami adalah Banjar Lombok,”pungkasnya.(N3G)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *