Harmoni Toleransi Ummat Lebur Asumsi Intoleran Di NTB
Ketua umum FKUB NTB, Dr. Buya Muhammad Subeki Sasaki, MA didampingi Ketua BPHI NTB, I Gede Sukarma Wesa, bersama Haifa Bin Sahdan

Matarammetro-Hari ke 24 Ramadhan 1444 H, Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) NTB menggelar rapat Pengurus dan Sekretariatan FKUB Provinsi NTB dalam moumentum santap berbuka puasa, Sabtu 15 April 2023.

Acara silahturahmi moderasi toleransi lintas agama yang dihadiri oleh tokoh tokoh unsur 6 agama di Indonesia tersebut  dalam rangka Koordinasi Program program KUB Tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Khairudin S.Pd., ketua panitia penyelenggara kegiatan.

“Kami selalu berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag NTB dalam setiap kegiatan FKUB NTB,”terangnya.

Usai acara ramah tamah tersebut Ketua umum FKUB NTB, Dr. Buya Muhammad Subeqi Sasaki, MA., mengatakan bahwa toleransi dan moderasi selalu berdampingan sebagai subjek.

“Info besarnya harus yaitu Gebyar Takbiran Happy idul fitri 2023 semua element lintas agama ikut meramaikan malam takbiran. Muslim dan non muslim membaur dalam bahagia bersama menjadi insan yang fitri. Untuk tehnik formasi kita akan rapatkan dengan para tokoh lintas agama. Masyarakat dunia harus tahu bahwa NTB adalah daerah yang sangat toleran dan harmoni. Gebyar Takbiran bersama ini juga pernah kita lakukan di kecamatan Narmada Lobar dan outputnya dirasakan sebagai media pembauran kebangsaan dalam perbedaan yang sangat Indah,”paparnya.

“Moderasi, Toleransi, dan perdamaian hidup berdampingan itu adalah sub tema dari kehidupan. Namun sesungguhnya tema besar dari sub kehidupan kita adalah bisa menerima perbedaan dalam happy to geder, kita berbahagia bersama. Kita harus berbagi kebahagiaan dan itulah pesan agama. Sesungguhnya ajaran tertinggi dari semua agama adalah memanusiakan manusia,”pesannya bertausiah.

Harmoni Toleransi Ummat Lebur Asumsi Intoleran Di NTB
Ketua Prisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB Ide Bagus Santiadnyedidampingi Ketua BPHI NTB, I Gede Sukarma Wesa, bersama Haifa Bin Sahdan

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Prisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB Ide Bagus Santiadnye menyampaikan penyambutan sempurnanya atas acara yang bernuansa moderasi lintas agama tersebut.

“Saya Ketua PHDI NTB menyambut baik dengan apa yang telah dicanangkan oleh Ketua FKUB NTB. Kami sangat mengapresiasi karena akan membumikan toleransi dan moderasi antar ummat beragama. Moderasi tidak hanya dibahas dalam ruangan, tetapi harus dapat mengaplikasikannya dalam ruang ruang sosial community yang membaur dalam kebersamaan seperti saat ini,”terangnya.

Profesor Haji Fahrurrozi, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan acara tersebut sesungguhnya dalam rangka menyatukan fisi misi konsepsi harmoni beragama.

“Saat ini kita akan menyambut acara pawai takbiran Idul Fitri, kami berharap semua komponen komponen ummat beragama di NTB dapat mengapresiasi kegiatan kegiatan keagamaan sebagaimana tertuang dalam toleransi antar ummat beragama. Aagar NTB tidak lagi dianggap sebagai provinsi yang intoleran. Dengan mewujudkan toleransi beragama maka akan melebur asumsi intoleran di NTB,”imbuhnya.

Harmoni Toleransi Ummat Lebur Asumsi Intoleran Di NTB
Harmoni Toleransi Ummat Lebur Asumsi Intoleran Di NTB

Pendeta Yance Tonapa, M.Th Pimpinan Jemaat Gereja Immanuel WR Supratman sekaligus Ketua PGI Wilayah NTB dalam kesempatan tersebut juga mengatakan agenda tersebut merupakan implementasi toleransi antar ummat beragama.

“Kebersamaan kami ini sudah mengimplementasikan kerukunan ummat beragama dengan kehadiran saudara saudara kita dari berbagai unsur agama yang berbeda, sudah mencerminkan terjalinnya sebuah pemahaman bersama, berbagi dan berbahagia bersama,”ujarnya.

Ketua Barisan Pemuda Hindu (BPHI) NTB, I Gede Sukarma Wesa dalam agenda acara tersebut juga menyampaikan apresiasi dan bangganya berada ditengah tengah implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang dicerminkan dalam FKUB NTB tersebut.

“Saya mewakili seluruh pemuda dan pemudi ummat Hindu mengapresiasi acar yang diinisiasi FKUB ini. Dan saya merasa bangga berada ditengah tengah implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang teraplikasi dalam toleransi antar ummat beragama. FKUB NTB sukses bermoderasi dan bertoleransi sebagai pembelajaran untuk kami para pemuda dalam pembangunan nasional kedepannya,”ujarnya.

Untuk diketahui bahwa acara tersebut dihadiri oleh Tokoh Agama Islam, Hindu Darme, Kristen Katolik dan Protestan, Budha dan Konghucu yang telah resmi diakui keberadaannya di Indonesia(N3G).

 

 

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *