SMPN 3 Janapria Berkompetisi Dengan Kurikulum Merdeka.
Ahmad Junaidi, S.Pd., Kepala SMPN 3 Janapria

Matarammetro, Lombok Tengah- Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu.

Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbudristek melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) untuk memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan kurikulum darurat menunjukkan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86% (numerasi).

SMPN 3 Janapria telah dinyatakan siap menerapkan kurikulum Merdeka yang telah disepakati bersama dewan guru. Kesiapan tersebut diungkapkan Ahmad Junaidi, S.Pd., Kepala SMPN 3 Janapria diruang kerjanya bersama Matarammetro.com Biro Lombok Tengah Rabu 1 Maret 2023.

“Kami sudah siap melaksanakan program kurikulum Merdeka sebagaimana diprogramkan Kemendikbudristek RI. Yang mandiri kita terapkan di kelas VII, kelas VIII-IX kita pakai kurikulum merdeka,”ungkapnya.

Menurutnya, yang paling kelihatan diperubahan kurikulum merdeka adalah adanya muatan P5. Kegiatan tersebut untuk melatih softkhil dan hardskil anak-anak agar lebih kreatif. Kalau dari softskill bermuatan nilai nilai frofil pelajar Pancasila sesuai harapan kementrian pendidikan telah ditanamkan kepada anak-anak didik. Dan juga sebagai ruang untuk muatan akhlaq dan karakter anak didik. Selain itu, kata Junaidi, melalui projects P5 tersebut juga bisa mengasah keterampilan anak terutama untuk mempersiapkan kecakapan hidup mereka kelak di masa yang akan datang.

“Jadi, kita sangat antusias dengan penerapan kurikulum merdeka ini,makanya di tahun pelajaran baru besok kita juga akan mendaftar juga untuk melanjutkan ini untuk kemandirian dan perubahan. P5 ini selain  pertumbuhan karakter profil pelajar pancasila, juga secara langsung anak anak itu terlatih untuk mengembang potensi mereka, agar mereka siap terjun ke masyarakat. Kegiatan P5 difokuskan pelaksanaannya dihari Jumat dan Sabtu,  penguatan pelajaran Pancasila (P5) dijadwalkan pada hari Jumat dan Sabtu,”jelasnya.(Rsl)

 

 

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *