Desa Aik Bukak Panen Nila 6 Kwintal Sehari

Ekonomi Desa Aik Bukak Ditopang Budidaya Ikan Nila
Amrullah, Sekdes Aik Bukak, Batu Kliang

Pasca Pandemi Covid-19 Hasil Panen Ikan Air Tawar Masyarakat Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara Mencapai peningkatan.

Matarammetro -Lombok Tengah. – Pasca Pandemi Covid-19 hasil panen Ikan air tawar masyarakat Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah mencapai 6 kwintal perhari yang keluar dari Desa Aik Bukak.Hal ini disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Aik Bukak, Amrullah bahwa mata pencaharian masyarakatnya dibidang budidaya ikan air tawar jenis nila mengalami peningkatan hasil panen pasca Pandemi covid-19,katanya.

Hasil produksi sampai hari ini jika kita bandingkan 4 tahun lalu yang 1,2 ton perhari dan saat pandemi mengalami penurunan menjadi 2 kwintal perhari, dan Alhamdulillah akhir tahun 2022 setelah kami rekapitulasi hasil produksi masyarakat kami mengalami peningkatan menjadi rata-rata 6 kwintal perhari,”rinci Amrullah

Saat ini, lanjut sekdes pemasarannya 70% kewilayah timur seperti Sumbawa, Bima, dan Dompu sementara 30% disebar di pasar sekitar seperti pasar jelojok, renteng, sampai kebon roek.

Sementara sistem pengelolaannya dimasyarakatnya beragam ada yang memanfaatkan ornamen bantuan pemerintah Keredit Usaha Rakyat (KUR) yang pembayaran musiman dan juga ada yang mandiri dengan Dana sendiri.

“Tapi lebih banyak dengan sistem mitra memanfaatkan kerjasama dengan berbagai penyedia jasa pembiayaan,”ungkap Amrullah.

Serapan tenaga kerja juga kata Sekdes sangat tinggi karena dari kolam yang 20 are saja membutuhkan 2 orang pekerja yang mengelola kolam tersebut.
Apalagi yang memiliki lahan lebih luas lagi maka penyerapan tenaga kerjanya makin banyak, tegasnya.

Yang dulunya banyak masyarakat kami yang menjadi buruh tani, sekarang beralih menjadi karyawan dikolam-kolam tersebut, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,”tambah sekdes.

Untuk itu, Amrullah berharap ada campur tangan pemerintah baik pemerintah kabupaten, provinsi, bahkan pusat untuk mengatur masalah pakan ikan yang sering menjadi masalah di bawah.

“Harapan kami pemerintah Desa agar pemerintah kabupaten, provinsi, dan bahkan pusat agar mengintervensi masalah standar harga pakan yang setiap bulan naik sementara harga ikan naiknya kadang 6 bulan sekali bahkan setahun sekali, sehingga jumlah produksi maupun jumlah kolam makin meningkat yang berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat kami.”jelasnya.(Rsl.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here