Kerembong Desa Pepadu dan Wisata Religi
Muhali Kepala Desa Kerembong

Matarammetro-Lombok Tengah- Kerembong merupakan salah satu Desa di Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, yang sebagian besar perekonomian  masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian dan kental dengan nuansa adat budaya dan kearifan lokal suku sasak.
Kerembong juga memiliki sejumlah potensi wisata yang dapat diandalkan sebagai pelengkap menyongsong NTB Gemilang bersama event WSBK Mandalika Pertamina yang digelar berkapasitas internasional setiap tahunnya.

Menurut Muhali Kepala Desa Kerembong mengatakan bahwa wisata didesanya berkembang dalam 4 konsep, 13 Desember 2022.

“Ada Empat konsep wisata kita kembangkan di Desa Kerembong antara lain wisata Religi alam, Budaya kearifan lokal, dan sejumlah produksi UMKM berupa anyaman”,ujarnya.

Lanjut Muhali,” terkait dengan wisata religi, kami mempunyai tempat tempat religi terutama makam Sekar Kedatuan yang menyimpan sejumlah sejarah Kedatuan Langko. Kedua, terkait dengan alam kami mempunyai sungai,embung dengan suguhan vew yang luar biasa . Alhamdulillah jika kita lihat maka kita akan tertarik dan tidak kalah jauh di tempat tempat wisata lainnya,”ungkapnya.

“Yang ketiga terkait dengan budaya,  Kami secara turun temurun hobi peresean yang merupakan budaya tradisi kesatrian yang sangat kental, bahkan di seluruh Lombok atau NTB sudah diketahui bahwa pusat budaya Presean ya di Kerembong, karena pepadu presean legendaris Arya Kamandanu Di Desa Kerembong (Desa Pepadu).                                                       Dan yang keempat kita mempunyai macem macem jenis jenis ayaman baik dari rotan,bambu di produksi dari sini semua bahkan awalnya dari sini,”paparnya.

Muhali mengaku Desanta kerap menggelar budaya peresean diiringi kesenian Gendang Beleq untuk menyambut tamu tamu kehormatan.
“Yang paling menarik itu kan terkait dengan pagelarab event event budaya, kami kerap menggelar event budaya peresean diiringi kesenian Gendang Beleq untuk menyambut tamu tamu kehormatan. Hanya sayangnya pemerintah nggak ada perhatian dan bersikap acuh tak acuh,” keluhnya lirih. (Rsl/Biro Loteng)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *