Winengan : Kebangkitan KAHMI Tampil Sebagai Garda Bangsa
Matarammetro-Sebanyak 46 pengurus Majelis Wilyah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) dan Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Nusa Tenggara Barat periode 2022-2027 resmi dilantik di Prime Park Hotel Mataram Lombok, Kamis 10 November 2022.
Acara pelantikan yang dihadiri Gubernur NTB dan Jajarannya tersebut berlangsung khidmat yang juga dihadiri oleh ratusan anggota dan pengurus KAHMI se-NTB. Acara pengukuhan tersebut juga dirangkaikan dengan Dialog Kebangsaan bertajuk Internalisasi Nilai-nilai Kepahlawanan. Beberapa materi yang dibawakan di antaranya, Potret Ekonomi Masyarakat Indonesia Masa Kini Sebagai Tantangan Ummat dibawakan oleh Dr. Ir. HE. Herman Khaeron M.Si Anggota DPR RI Komisi VI. Menegaskan Nilai-nilai dan Cita-cita Kebangsaan, Keummatan dan Kemasyarakat Lafran Pane dibawakan oleh Zulfikar Arse Sadikin Anggota DPR RI Komisi XI. Serta, Negara dan Kesejahteraan Ummat Sebagai Cermin Kesejahteraan Masyarakat Indonesia HM. Rifqizami Karsayuda SH. MH. Anggota DPR RI Komisi V.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul sapaan Gubernur mengapresiasi kiprah para anggota KAHMI yang kerap ditemui di berbagai organisasi lainnya.
“Aktifis KAHMI dimanapun berada, dapat membuat organisasi tersebut umurnya akan lebih panjang,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MW KAHMI NTB yang baru, Ir. HK. Lalu Winengan, MM, MD, berharap pada masa kepemimpinannya dapat membuat KAHMI NTB bisa memberikan subangsih bagi kemajuan daerah, Nusa dan Bangsa.
Terpisah Ketua MW KAHMI NTB yang baru, Ir. HK. Lalu Winengan, MM, MD, kepada media mengatakan bahwa, dengan bangkitnya KAHMI akan tampil sebagai Garda pengawal dan pengawas bangsa dalam menghadapi Globalisasi dan Resesi ekonomi 2023.
“Dengan kebangkitan KAHMI saya berharap dpat menjdi Garda terdepan sebagai pengawal bangsa dalam menghadapi globalisasi, Resesi, dan Inflasi yang diprediksi melanda dunia di 2023. Kita berharap NTB tidak terpapar inflasi. Bapak Gubernur juga harus memahaminya. Maka harus mengumpulkan semua stake holder dan Kepala Daerah se-NTB untuk melakukan koordinasi, karena tugas kepala Daerah adalah tanggungjawab Gubernur,”ujarnya.
Menurutnya NTB tidak akan terancam oleh inflasi karena NTB kaya hasil pangan semua tersedia. Inflasi tidak akan terasa dengan stabilisasi harga. Harga kebutuhan pokok tergantung pada biaya transportasi dan produksi. Harga akan tetap stabil jika pemerintah mensubsidi biaya transportasi.
“Misalnya hasil bumi dari Sumbawa dibawa ke Lombok, supaya harganya stabil maka pemerintah yang membiayai ongkos transportasinya, begitu juga sebaliknya yang dari Lombok dibwa ke Sumbawa, maka NTB tidak akan terdampak inflasi,”paparnya menyinggung ketahanan pangan daerah.(N3G)
