Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mataram Mahfudin Noor mengatakan bahwa pihaknya tetap mengacu pada rilis BMKG.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mataram Mahfudin Noor mengatakan bahwa pihaknya tetap mengacu pada rilis BMKG.

Matarammetro- Prediksi kemarau panjang yang bakal melanda NTB sebagaimana yang dirilis Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB beberapa waktu lalu rupanya tak berlaku dikota Mataram. Pasalnya 4 hari setelah pengumumn peringatan tersebut Kota Mataram diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi yang dibarengi dengan angin kencang.  Kondisi cuaca yang enggan mengikuti musim cukup mengkhawatirkan Kota Mataram sebagai wilayah tujuan akhir aliran air hujan kiriman hingga sampah kiriman luapan air hujan yang cukup deras.

Terkait kondisi cuaca tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mataram Mahfudin Noor mengatakan bahwa pihaknya tetap mengacu pada rilis BMKG.

“Kami mengacu pada rilis yang dikeluarkan BMKG bahwa, Kota Mataram pada saat ini masih dalam musim kemarau. Kendatipun dalam musim kemarau namun Mataram tetap diguyur hujan sore,”ujarnya.

Menurutnya kondisi tersebut diistilahkan dengan nama kemarau basah meskipun intensitas hujannya bervariasi dari intensitas ringan ke sedang, dan belum mencapai intensitas yang sangat tinggi.

Lanjut Mahfudin,” tapi sesuai rilis BMKG, Kota Mataram adalah salah satu dari 10 Kabupaten/Kota di NTB musim kemaraunya lebih pendek. Dan musim hujan akan lebih cepat tiba yang diprediksikan akan tiba pada dasar yang kedua (Minggu ke dua) bulan Oktober 2022. Artinya kita harus mempersiapkan diri menghadapi kondisi transisi peralihan musim dari kemarau ke musim hujan,”terangnya.

Untuk kondisi tersebut Mahfudin Noor juga menghimbau kepada seluruh masyarakat warga kota Mataram agar tetap waspada terhadap kondisi perubhan cuaca yang kerap ekstrim sehingg menimbulkan pohon tumbang, luapan air saluran hingga genangan akibat sampah.

“Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyrakat kota Mataram agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca transisi yang sering ekstrim, terlebih lagi dimusim Hidro Metrologi sering terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang yang dapat menumbangkan pohon pohon rapuh dan mematahkan ranting. Para pengendara kendaraan bermotor juga kami harapkan lebih waspada dan berhati hati saat hujan. Kalau hujannya disertai angin dan petir saya sarankan untuk berhenti dan berteduh ditempat aman,” himbaunya.

Menurutnya, musim Hidro Metrologi tersebut selain hujannya lebat juga sering diiringi puting beliung, gelombang pasang yang berdampak abrasi, potensi munculnya genangan air. Dan jika intensits hujan cukup tinggi, air kali juga berpotensi meluap.

“Mengingat pengalaman yang sudah pernah terjadi, jika intensitas hujannya cukup tinggi tidak menutup kemungkinan juga berakibat terjadinya luapan air sungai. Permukiman yang berda dibantaran kali menjadi prioritas utama untuk waspada. Selain itu potensi kebakaran juga perlu diantisipasi sejak dini dengan tetap memastikan listrik dan alat elektronik lainnya berada dalam keadaan mati saat meninggalkan rumah. Dan kompor juga agar dipastikan mati untuk mencegah terjadinya kebakaran,”pesannya. (N3G)

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *