Matarammetro-Banyu Urip adalah sebuah desa eksotic yang terletak 6 kilo meter dari Giri Menang Gerung pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Barat. Banyu Urip memiliki 11 dusun dibawah pemerintahan Desa Banyu Urip yang dikelilingi deretan perbukitan asri nan hijau.

Masyarakatnya yang mayoritas perekonomiannya sangat bergantung pada sektor pertanian masih menyimpan segumpal asa dengan potensi sumberdaya alam yang dapat diorbitkan dalam program wisata desa sebagaimana yang diisyaratkan Presiden RI melalui Gubernur NTB dalam bingkai Sarana Olahraga (Sorga) Wisata Desa.

PERKAWINAN BATU PALAR VS JEMBATAN PELANGI DESA BANYU URIP
https://youtu.be/BEZC4iDQBw4

Tertitip segenggam harapan dalam asa H. Selamet Riadi Kepala Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Lombok Barat dilokasi wisata Jembatan Pelangi dan Batu Palar Indah mengatakan,”Kami punya potensi wisata desa yang baru mulai kami eksplorasi sebagai paket tambahan eksistensi Jembatan Pelangi desa Banyu Urip. Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya. Kami ingin Desa Banyu Urip menjadi sebuah desa yang ekonominya terbangun dari wisata seperti juga desa desa di luar daerah yang sudah maju,” ungkapnya, Kamis 25 Agustus 2022.

Menurutnya potensi ekowisata Batu Palak dieksplorasi sebagai paket pelengkap wisata Jembatan Pelangi dengan konsep penyediaan sarana olahraga (Sorga) dan ekowisata pertanian Desa Banyu Urip.

Pemandangan dari panggung wisata Batu Palak Desa Banyu Urip
Pemandangan dari panggung wisata Batu Palak Desa Banyu Urip

“Lokasi Batu Palar Indah ini selain sebagai benteng desa yang membendung tembakan air sungai juga memiliki legenda. Menurut para leluhur di Batu Palar inilah konon dahulunya pernah dijadikan tempat persinggahan Anak Agung sehingga disebut sebagai dusun persinggahan. Dihilir sungai ini kira kira 500 m dari Batu Palar ini terdapat gua raksasa yang pintunya dibibir sungai,”tuturnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banyu Urip menjelaskan bahwa wisata Batu Palar Indah akan dibangun dengan konsep ekowisata berbasis pertanian tradisional. Pengunjung dapat memetik sayur sendiri untuk dibawa pulang. Kawasan sungainya menjadi tempat atraksi refting dan perkemahan. Bentuk struktur Batu Palar sangat natural dan dapat menjadi tempat latihan panjat tebing sedemikian rupa. Sementara puncak Batu Palar Indah sebagai panggung few untuk memandang ke segala penjuru. (N3G)

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *