Klarifikasi BWS NT1: Banjir Meninting Bendungan Tidak Jebol

Kepala BWS NT 1. Dr.Ir. Hendra Ahyadi,ST. Dalam klarifikasinya menjelaskan secara kronologis bahwa banjir tersebut bukan disebabkn oleh kesalahan tekhnis pengerjaan proyek tetapi murni peristiwa alam, TIDAK ADA YANG JEBOL
Kepala BWS NT 1. Dr.Ir. Hendra Ahyadi,ST. Dalam klarifikasinya menjelaskan secara kronologis bahwa banjir tersebut bukan disebabkn oleh kesalahan tekhnis pengerjaan proyek tetapi murni peristiwa alam, TIDAK ADA YANG JEBOL

Matarammetro- Sungai Meninting merupakan salah satu sungai yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Meninting terletak di Kabupaten Lombok Barat. Sungai meninting juga menjadi salah satu urat nadi sistem irigasi andalan Lombok Barat untuk menjamin ketersediaan air baku maupun air irigasi sehingga membutuihkan tekhnik pemerataan berupa pengembangan bendungan dikawasan hulu yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Bendungan Meninting yang terletak di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari dan Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat ini merupakan salah satu yang akan menjadi bendungan besar yang ada di Pulau Lombok. Konsep dasar pengembangan Bendungan Meninting didasari oleh ketersediaan air di Pulau Lombok yang belum merata.

Bagian barat Pulau Lombok termasuk DAS Meninting, mempunyai potensi air yang relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan air di wilayahnya sendiri. Disisi lain, Pulau Lombok bagian selatan khususnya Wilayah Mujur merupkan kawasan yang memiliki potensi areal yang cukup besar namun ketersediaan air sangat terbatas. Untuk menyeimbangkan potensi air dan potensi areal pertanian di Pulau Lombok, maka Bendungan Meninting perlu dikembangkan, dengan harapan debit suplesi HLD Jangkok dapat ditingkatkan. Selain untuk mensuplai kebutuhan air irigasi di wilayah Pulau Lombok bagian selatan, Bendungan Meninting juga diharapkan mampu mengatasi permasalahan penurunan debit mata air untuk pemenuhan kebutuhan air minum khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Barat
bagian utara.

Namun keberadaan bendungan meninting yng sedang dalam roses pembangunan kerap kali dituding sebagai penyebab banjir, sementar menururt data sebelum adanya bendungan tersebut juga pernah terjadui banjir terjadi 2 kali banjir besar dalam kurun waktu 2 bulan yaitu pada bulan Desember 2018 dan Januari 2019.

Tanggal 17 Juni 2022 pun kembali terjadi dengan tudingan Bendungan meninting jebol yang sementara masih dalam proses pengerjaan (belum jadi bendungan,red).

Terkait hal tersebut Kepala BWS Nusa Tenggara 1. Dr.Ir. Hendra Ahyadi,ST. Menggelar konfrensi pers dilokasi kawasan bendungan meninting pada hari Senin 20 Juni 2022 yang dihadiri PPK Proyek pembangunn Bendungan Meninting dan jajaran BWS NT1, Kejari NTB, Jajaran direksi pelaksana proyek beserta supervisinya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala BWS Nusa Tenggara 1. Dr.Ir. Hendra Ahyadi,ST. Dalam klarifikasinya menjelaskan secara kronologis bahwa banjir tersebut bukan disebabkan oleh kesalahan tekhnis pengerjaan proyek tetapi murni peristiwa alam.

Titik Dam Sementara Yang Meluap Akibat Tersumbat Material Hutan
Titik Dam Sementara Yang Meluap Akibat Tersumbat Material Hutan

“Prinsipnya tidak ada bendungan yang jebol, memang curah hujan tinggi di daerah
gunung, sehingga sungainya mengalirkan air yang deras. Informasi yang kami terima pada hari Jumat,tanggal 17 Juni 2022, terjadi luapan Air banjir di atas temporary dam Bendungan Meninting, sekitar jam 15.30 wita. Sementara dilokasi kondisi tidak ada hujan hanya mendung, berdampak pada tergenangnya lokasi galian di cut off dan downstream, beberapa alat berat yg sedang beroperasi terendam tidak ada korban jiwa, air surut sekitar jam 16.30wita.
Debit banjir diperkirakan Q50. Untuk hilir menintingnya, Alhamdulillah pekerjaan darurat
yang dilaksanakan kemarin berfungsi dengan baik,”paparnya.

“Sementara Bendungan Meninting sendiri belum dimulai penimbunannya jadi tidak ada bendungan JEBOL. Untuk timbunan yang sudah di laksanakan berada di sandaran kiri dan kanan bagian upstream/hulu, sedangkan bagian hulu ke hilir khususnya alur sungai masih proses galian pondasi,” sambungnya.

Menurutnya, luapan tersebut membuktikan bahwa semakin diperlukannya BENDUNGAN untuk
mereduksi banjir akibat kerusakan lahan diatasnya dan perubahan iklim.
Terjadinya banjir yang melewati sungai meninting pada lokasi proyek, berdasarkan monitor
di lapangan / di lokasi bendung sementara/pengalihan terjadi luapan air akibat debit
banjir yang melewati sungai cukup besar akibat beberapa faktor diantaranya, akibat hujan dengan durasi tinggi di bagian hulu daerah hulu sehingga banyak material yang terbawa, yang menyebabkan dampak pada penyumbatan gorong gorong output yang menghambat aliran yang diakibat oleh pohon-pohon dan ranting yang dibawa kelokasi pintu stoplog, namun yang berdampak hanya pada perlambatan aliran lewat bangunan pengalihan.

Akibatnya terjadi luapan pada dam sementara dan masuk alur sungai pada lokasi main
cover dam yang baru mulai tertimbun batuan selektif pada elevasi dasar sungai kemudian
masuk ke galian pondasi dan daerah downstream, yang saat ini baru mulai penimbunan dengan random tanah.

“Kami juga masih bekerja saat banjir datang karena diluar prediksi BMKG yang mengumumkan tidak terjadi hujan lebat yang memang dilokasi juga tidak turun hujan. Pada saat banjir datang  peralatan alat berat yang sedang beroperasi sebagian bisa di pindahkan ada beberapa alat berat yang tidak sempat di evakuasi karena instruksi dari K3 segera naik.
Alat – alat yang terendam antara lain : vibro roller 1unit, alat breaker 1 unit, excavator
ripper 2 unit ( 1 unit lagi perbaikan ), bulldozer 1 unit.  Tidak ada longsor maupun jebol seperti yang anda semu saksikn saat ini. Hanya tergerus pada lokasi timbunan batuan selektif lokasi maincover dam. Yang longsor itu adalah jalan akses alat berat yg berada di belakang dam sementara untuk jalur angkutan material timbunan. Kejadian banjir kurang lebih 1,00 jam dari sekitar jam 15.30 wita.
Untuk timbunan sementara pengalihan di gunakan timbunan tanah random (material tanah dan batu) sesuaikan dan sesuai yang tercantum dalam spesifikasinya. Jadi untuk materialnya tidak seperti material timbunan tubuh bendungan yang harus melakukan pengujian dilaboratorium karena timbunannya sifat sementara saat pelaksanaan. Setelah pengerjaan selesai,  tidak akan berfungsi lagi karena sifat sementara, dan akan di tenggelamkan. Dam sementara terbukti tidak longsor yang longsor itu adalah jalan akses sementara untuk alat berat untuk mengangkut material bahan timbunan dari daerah stockfile di hulu ke lokasi maincover dam.
Kondisi saat ini di lokasi dam sementara dan jalan akses dan bawah lokasi as dan D/S ,
lokasi pondasi pembersihan dan pengangkatan alat berat yg terendam, setelah itu nanti
akan di lakukan pemompaan air di daerah pondasi/Cut off bendungan. Pada as Bendungan belum dilakukan penimbunan masih penggalian CutOff/ Pondasi.
Sementara itu di sepanjang sungai Meninting aman dan tidak ada luapan air ke permukiman
warga, karena baru saja dilakukan pekerjaan Tanggap Darurat Bencana Banjir olehTim Reaksi Cepat Posko Bencana Banjir masih melakukan identifikasi pada saat Press,”tuturny secara tekhnis. (N3G)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here