Matarammetro-Suksesnya penyelenggaraan event Internasional Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) Mandalika 2021, membutuhkan kerjasama semua pihak. Karena ajang bergengsi tersebut adalah awal kebangkitan ekonomi NTB pasca Gempa dan Pandemick khususnya dibidang pariwisata. Ungkapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Permukiman (Perkim) NTB, Jamaludin, S.Sos., M.T., diruang kerjanya ,Senin 15 November 2021.
Menurutnya langkah tersebut merupakan kebijakan pemerintah untuk memberi ruang kepada masyarakat lokal khususnya untuk membangun diri dan ekonominya dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan dan pembangunan.
Ditambahkannya lagi bahwa, mata dunia dunia sudah berpaling ke Indonesia khususnya NTB. Magnit WSBK akan menarik wisatawan penonton dari seluruh dunia dan lokal.
“Dunia sudah berpaling ke Indonesia khususnya NTB, magnit arena WSBK di KEK Mandalika akan menarik pengunjung dari seluruh dunia maupun lokal. Nah, untuk menyambut para pengunjung tersebut pemerintah melalui instansi dinas terkait mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung lainnya berupa peningkatan infrastruktur melalui dinas PUPR, persiapan layanan hotel dan tempat wisata lainnya melalui dinas Pariwisata dan seterusnya dimasing masing institusi dan dinas memiliki tupoksi masing masing. Kami Dinas Permukiman mempersiapkan masyarakat dan huniannya (Rumah warga) yang tidak layak huni (RTLH) menjadi rumah layak huni (RLH) yang ditata seperti standar home stay beserta infrasruktur akses jalannya oleh PUPR. Saat ini sudah ada 800 unit rumah sudah selesai dan siap beroperasi. Masyarakat yang mendapatkan RLH adalah yang lahannya berstatus hak milik dan dibuktikan dengan adanya sertificat lahan atas nama yang menguasai. Pemnerima manfaat telah melalui prosedur kajian dan MoU dengan pemerintah untuk bersedia melayani tamu standar losmen atau home stay. Tekhnik standar pelayanan tersebut telah diberikan kepada masyarakat lokal melalui pelatihan oleh Disnakertrans dan Dinas Pariwisata”, paparnya.
Dikatakannya juga bahwa pihaknya (Disperkim) juga telah membangun sejumlah Home Stay khusus lainnya disejumlah titik diwilayah Lombok Tengah khususnya kawasan pariwisata KEK Mandalika, yang bekerjasama dengan Balai Prasarana Penyedia Perumahan Kementrian PUPR. Sebagian sudah siap operasi dan sebagian lainnya sedang dalam proses pembangunan.
“Seluruh program home stay, baik rumah rumah tidak layak huni milik warga kurang mampu dirubah menjadi rumah layak huni (RLH) standar home stay, maupun penyediaan home stay dikawasan KEK Mandalika adalah langkah antisipasi pemerintah untuk menampung kunjungan wisatawan, mengingat ketersediaan kamar hotel yang masih sangat kurang. Dan juga sebagai alternatif pililihan vew dengan beground sosial kearifan lokal, dan juga pilihan harga untuk wisatawan lokal yang lebih terjangkau,”tutupnya.(N3G)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *