Categories Berita

Maknai Semangat Sumpah Pemuda, Ketua GP ANSOR NTB Sebut,  Pemuda Perekat Bangsa

Matarammetro-Sumpah Pemuda bukan hanya sekedar memperingati sebuah momentum,  namun ada history tentang proses kelahiran Bangsa Indonesia dan bagaimana kita mengisi semangat sumpah pemuda yang mengandung ikrar berbangsa satu, Bertumpah darah satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia yang bersatu dalam satu wadah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka berdaulat, adil dan makmur.

Ungkapan tersebut dipaparkan oleh Ketua GP ANSOR NTB Dr. Irfan Suriadiata, S.H.I., M.H., diruang kerjanya, Kamis 23 Oktober 2025.

Disela sela kesibukannya sebagai Lawyer, Irfan melanjutkan,”oleh sebab itu generasi muda kita arahkan bagaimana memahami sejarah perjuangan bangsa terlebih lagi perjuangan para pemuda dalam mendirikan dan membentuk bangsa ini. Oleh karena itu generasi mda sekarang harus meningkatkan komitment dan berperan sebagai perekat bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara republic Indonesia,”ujarnya.

Menurutnya ada bagian dari elemen masyarakat yang tidak menghendaki Indonesia terus ada dan utuh sehingga ada aliran aliran politik yang kita ketahui telah dibubarkan. Semangat semangat untuk tetap yakin bahwa ber Indonesia itu bukan hanya sekedar tempat tinggal dan berdomisili sementara, namun ber Indonesia itu adalah masa sekarang dan masa yang akan datang, ber Indonesia itu adalah jangka panjang, kita berkeinginan agar ber Indonesia itu bersifat kekal dan abadi, kukuh, kuat, dan tangguh agar tidak ada perpecahan.

“Untuk itu generasi muda dengan kapasitasnya masing masing dengan elemen yang kita miliki harus kita tingkatkan kemampuan dan pemahamannya, cerdaskan dia melalui institusi pendidikan kita berikan dia nilai nilai yang baik sehingga generasi muda memahami eksistensi ke Indonesiaannya. Eksistensi ke Indonesiaan itu sangat luas  kalau diartikan dari segala aspek, tapi intinya kita harus membuat orang yakin bahwa ber Indonesia itu adalah jalan yang benar untuk mengakui kita berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia, dan bertumpah darah satu yaitu tumpah dara Indonesia. Itu adalah pilihan yang tepat yang harus kiota lakukan melalui  institusi pendidikan,”imbuhnya.

Dikatakannya juga bahwa bukan hanya institusi pendidkan formal saja satu satunya sarana, namun melalui pendidikan informal pun dapat dilakukan peningkatan kemampuan diri dan penguatan sumberdaya generasi muda bangsa Indonesia.

Dicontohkannya salah satunya adalah GP ANSOR yang menginternalkan nilai nilai kebangsaan, untuk mentranferkan ilmu pengetahuan tentang ke Insonesiaan melalui kaderisasi agar diyakini bahwa Indonesia adalah sebuah Negara dengan kebenaran kebangsaannya, ideologinya, dan cita citanya.

“Oleh sebab itu kita harus jaga, dan kita isi kemerdekaan ini yang diraih dengan darah, keringat dan air mata. Itulah sebabnya pekikan GP ANSOR itu adalah Pancasila, NKRI harga mati. Namun itu bukan sekedar sebuah pekikan, tetapi sebuah bahan bakar untuk menyalakan semangat pemuda dan generasi muda bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia,”jelasnya.

“Dan harus dipahami, menjaga keutuhan bangsa dan Negara kesatuan ini tidak harus dengan mengangkat senjata, namun memperluas jangkauan kita untukmemberikan edukasi kepada generasi muda,”pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik