MAKI NTB Ultimatum Akan laporkan Gubernur NTB ke KPK

Matarammetro-MAKI NTB memberikan ultimatum kepada Gubernur NTB bahwa pihaknya akan melayangkan laporan kepada KPK berkaitan dengan policy atau kebijakan menunjuk Sadimin sebagai PLT Kepala PBJ NTB yang juga merupakan Definitif Kadis PUPR NTB.

Dikatakannya bahwa dalam jangka waktu dekat,pasca penyempurnaan berkas pelaporan,akan melaporkan Gubernur NTB kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Laporan MAKI NTB tersebut bersumber dari ikhwal kebijakan Gubernur NTB yang menempatkan H Sadimin sebagai PLT Kepala Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) di lingkup Pemerintah Provinsi NTB yang nilai MAKI NTB sebagai kebijakan yang diduga sarat dengan ilustrasi.

“Gambaran bagaimana Kepala PBJ NTB ini diduga akan “mengamankan” kepentingan kepentingan kelompok tertentu yang sifatnya mengarah kepada perilaku koruptif,”tegasnya.

Kata dia,H Sadimin yang juga merupakan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB,di mana sejatinya secara kedinasan,OPD PUPR NTB itu sendiri merupakan salah satu OPD yang menjadi pengguna jasa layanan pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

Perpres nomer 4 Tahun 2015 yang diubah dalam Perpres 16 Tahun 2018 sampai pada perubahan terbaru dalam Perpres 46 Tahun 2025 serta dukungan Perka LKPP Nomer 9 tahun 2025 tentang petunjuk teknis dalam proses pemilihan penyedia berbasis E Purchasing dengan system pengadaan E Cataloguenya,jelas menyampaikan bahwa pengadaan bidang Konstruksi sekarang didorong untuk menggunakan system pengadaan E Catalogue.

Dalam SIRUP LKPP Tahun Anggaran 2025,khusus untuk OPD PUPR NTB,terlihat dengan jelas bahwa puluhan paket pengadaan konstruksi di lingkungan OPD PUPR NTB harus terealisasi dalam Tahun Anggaran berjalan 2025 ini dan merupakan OPD yang masuk dalam kategori pengguna jasa layanan PBJ NTB.

Konflik kepentingan akan menjadi narasi utama dalam proses pemilihan penyedia untuk paket pengadaan konstruksi ketika Kepala Dinas PUPR NTB juga menjabat sebagai PLT Kepala PBJ NTB,di mana Kepala PBJ NTB merupakan tokoh sentral penentu dalam pengambilan kebijakan untuk semua paket pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB.

“Kebijakan Gubernur NTB yang menunjuk Kadis PUPR NTB sebagai Kepala PBJ NTB ini yang kita persoalkan dengan sangat serius karena mengingat seharusnya jabatan PLT,PLH atau definitif Kepala PBJ itu selayaknya memperhitungkan faktor dukungan independensi sehingga tidak mudah untuk diinterverensi oleh pihak manapun juga yang menjadi pengguna jasa layanan PBJ tersebut,”ungkap Heru MAKI.

Heru MAKI NTB juga aktif sekarang untuk mempersoalkan proses pemilihan atau klik pada system E Catalogue untuk penyedia Alat Peraga SMK Dikbud NTB yang bersumber dari dana DAK Tahun anggaran 2025 Kementerian Dikdasmen Pusat yang turun senilai 39,2 M,di mana kuat sekali dugaan bahwa kebijakan PLT Kepala PBJ juga mewarnai potensi korupsi dalam hal penentuan penyedianya untuk kepentingan kelompok tertentu saja.

“Bismilah dalam kurun waktu dekat ini,MAKi NTB bersiap akan melaporkan. Kebijakan Gubernur NTB tersebut kepada KPK dan MAKI NTB berharap,KPK bisa bekerjasama dengan LKPP untuk membuka jejak uji forensik data yang akan menjadi dasar apakah dalam proses klik terutama untuk pengadaan alat peraga SMK tersebut sudah memenuhi kaidah aturan dalam Perpres PBJ terbaru serta apakah juga sudah memenuhi kajian teknis,”jelas Heru MAKI.

Heru MAKI menambahkan bahwa laporan kepada KPK tersebut akan membuka “kotak Pandora” dari maksud yang tersembunyi dibalik penunjukan Kadis PUPR NTB sebagai PLT Kepala PBJ NTB oleh Gubernur NTB.

Dalam kesempatan lainnya,berkaitan dengan kebijakan Gubernur NTB terutama di Dunia Pendidikan Provinsi NTB,MAKI NTB sebenarnya sudah bergerak untuk mempersoalkan bagaimana kepedulian serta perhatian Gubernur NTB untuk kemajuan dunia pendidikan NTB,ketika kadis Pendidikan NTB,H Aidy Furqon dipindah,kemudian ditunjuk PLT H Abdul Azis yang notabene akan pensiun 2 bulan setelahnya dan sampai pada akhirnya,Pasca Abdul Azis purna tugas,ditunjukkan H Lalu Hamdi yang notabene sebagai Kadis PMD NTB,ditunjuk sebagai PLT Kadikbud NTB.

“Saya pertanyakan sebenarnya apa misi atau tujuan dari hal yang sifatnya ambigu dari Gubernur NTB berkenaan dengan penunjukan siapa yang menjadi PLT Kadikbud NTB,dan bagaimana keberpihakan Gubernur NTB yang seharusnya bertanggung jawab pasca penunjukan seseorang menjadi PLT hubungannya dengan peningkatan kwalitas Dunia Pendidikan Provinsi NTB,”tanya Heru MAKI NTB.

Heru MAKI NTB menegaskan bahwa Dunia Pendidikan Provinsi NTB saat ini dirasakan sedang menuju ke titik terendah dan mendesak Gubernur NTB untuk secepatnya melakukan langkah langkah yang sifatnya extraordinary untuk mengembalikan serta meningkatkan kwalitas dunia pendidikan NTB,salah satunya dengan menunjuk personal yang sangat memahami Dunia Pendidikan Provinsi NTB dengan segala harmonisasi permasalahan yang mendera.(red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik