Bupati KLU : Launching Desa Berdaya Momentum Membangun Semangat Bersama

Matarammetro-Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Ahyar, SH., MH.,menyatakan apresiasi setinggi tingginya atas peluncuran Gerakan Bersama Pengentasan Kemiskinan Berbasis Data (Desa Berdaya) program Provinsi NTB yang digelar di Desa Kebon Ayu Gerung Lombok Barat pada Selasa 16 Desember 2025 yang dihadiri oleh seluruh kepala daerah Kabupaten/Kota se NTB.

Pernyataan Bupati Lombok Utara tersebut disampaikan usai penyerahan hadiah penghargaan kepada sejumlah Desa pemenang Lomba Desa sebagai rangkaian acara penutup.

“Program ini sangat  bagus, saya sangat mengapresiasi Gereakan Desa Berdaya ini, ini adalah momentum untuk membangun semangat bersama, membangun dari desa, kabupaten/kota se NTB, pak Gubernur mengajak kita untuk berfikir secara menyeluruh untuk masyarakat NTB,”ujarnya.

Najmul mengaku gerakan desa berdaya tersebut sudah lama diterapkan di Lombok Utara sejak dirinya menjabat Bupati KLU periode pertama.

“Di KLU kami sudah lama membuat tagline Membangun Dari Desa sehingga ada program ambulans desa, dokter desa hingga penambahan jumlah bidan desa. Dan  sekarang program Desa Berdaya ini menjadi suntikan energy tambahan untuk terus melakukan peningkatan pembangunan dari desa,”terangnya.

Menurut Njamul, program BumdesMart yang sempat dirintisnya pada periode pertama sebagai Bu8pati KLU akan kembali difungsikan sebagai lokomotif membangun ekonomi desa yang akan disempurnakan terlebih dahulu.

Selain itu dirinya juga berharap agar Pemprov NTB lebih komunikatif kepada pemerintah daerah kabupaten/kota sasaran agar dapat dikondisikan dengan situasi social, budaya, dan sumber daya yang ada.

“Desa berdaya yang digagas oleh Pak Gubernur NTB luar biasa, tetapi akan lebih bagus apabila seluruh program yang nantinya akan dibangun di desa itu dikomunikasikan terlebih dahulu dengan kabupaten/kota dimana program ini akan dilaksanakan. Karena kondisi masing masing daerah berbeda beda. Angka kemiskinan di  Lombok Utara masih tinggi karena rumah kami rusak semua oleh bencana, sementara kondisi rumah sebagai salah satu indicator kemiskinan. Jika Pemprov menginterfensi kemiskinan di Lombok Utara, akan sangat baik jika Pemprov menginterfensi pembangunan rumah rumah di Lombok Utara,”harapnya.(red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik