Matarammetro-SMKN 4 Mataram adalah sekolah pertama di NTB yang dikunjungi Datasemen Khusus 88 (Densus 88) dalam rangka memberikan edukasi kepada para siswa siswi SMKN 4 Mataram terkait pencegahan paham radikalisme dan intoleran, dalam konsep Penguatan Wawasan Kebangsaan, Rabu 17 Juni 2025.
Kepala SMKN 4 Mataram Iwan Supriady, AMD., S.Pd., melalui Wakasek Kesiswaan SMKN 4 Mataram I Made Karna Laksana, S.Pd., M.Pis., menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Densus 88 Mabes Polri atas kolaborasi, sinergitas bersama telah hadir memberikan edukasi wawasan kebangsaan kepada para siswa siswi SMKN 4 Mataram.
“Saya atas nama keluarga besar SMKN 4 Mataram mengucapkan terimakasih dan apresiasi sekaligus penghargaan setinggi tingginya kepada rekan rekan Densus 88 yang telah hadir di SMKN 4 Mataram, dan kami yang pertama di NTB mendapat kunjungan istimewa ini. Di sekolah memang sudah ada program penguatan karakter, namun ditambah kegiatan edukasi wawasan kebangsaan dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan intoleran, sangat berguna buat anak anak kita agar tercegah atau terhindar sedini mungkin dari pengaruh paham radikalisme dan intoleran,”ungkapnya.
“Peserta yang tadi merupakan perwakilan yang dicanangkan sebagai mentor yang diharapkan dapat memberikan bias kepada rekan rekannya yang lain,”imbuhnya.
IPDA Hariadi sebagai narasumber mengaku dari Tadim Cegah Wilayah Lombok anggota Densus 88 menjelaskan bahwa penguatan wawasan kebangsaan dengan materi pencegahan paham radikalisme dan intoleran, merupakan vaksin terhadap remaja, hingga para mahasiswa agar rasa cinta tanah air tidak luntur.
“Kami melakukan penguatan dari segi idiologi, penguatan karakter wawasan kebangsaannya dengan harapan adek adek bisa menjadi garda terdepan dan menjadi agen agen perubahan dalam memberikan himbauan kepada keluarga, lingkungan, dan masyarakat pada umumnya dalam mencegah paham radikalisme dan intoleran,”ungkapnya .
Menurutnya program tersebut sebagai bentuk dukungan densus 88 dari mabes polri dalam mencegah paham radikalisme khusunya di NTB. Pepalksaan program tersebut digelar secara massive dan serentak secara nasional.
“Dalam penyampaian materi kami melakukannya selama 45 menit dan kami berikan istirahat agar tidak jenuh diisi dengan diskusi dan Tanya jawab. Dalam penyampaian secara umum kami mengedepankan kearifan local dan memulihkan kembali nafas gotongroyong sebagai strategi pendekatan pencegahan ditengah tengah masyarakat,’papar Hariadi.
Selain itu Hariadi juga mengaku menggelar edukasi serupa pada tanggal 14 Juni 2025 di Universitas Hamzan Wadi dengan tema pencegahan pernikahan dini, pencegahan pergaulan bebas, pencegahan ancaman bahaya narkoba dan faham radikalisme.
Untuk diketahui bahwa Densus 88 (Detasemen Khusus 88) adalah satuan khusus Polri yang bertugas menanggulangi tindak pidana terorisme di Indonesia. Satuan ini memiliki struktur organisasi yang mencakup berbagai bidang, termasuk penyidikan dan penyelidikan. Dalam misi sosialisasi dan edukasi pencegahan faham radikal;isme dan intoleran tersebut juga merupakan muatan nawacita Presiden RI PRabowo Subianto.(red)
