DPRD NTB Gelar Rapat Paripurna Dalam Rangka Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan  BPK RI

WTP 14 Kali Pemprov NTB Fokus Benahi Sektor Keuangan dan Pelayanan Publik, BPK Soroti RSUP dan DIKBUD

Matarammetro- Sidang Pripurna DPRD NTB terkait laporan keuangan Pemerintah provinsi NTB tahun 2024 dan ikhtisar hasil pemeriksaan tahun 2024 dalam rangka Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan  BPK RI di ruang siding utama DPRD NTB Kamis 19 Juni 2025 dipimpin langsung Ketua DPRD NTB Hj. Isvie Rupaeda.

Kepala I BPK RI, Nyoman Adhi Suryadnyana, dalam sambutannya menyatakan Provinsi NTB kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke 14 kali berturut-turut, terhitung sejak tahun 2011 hingga 2024, dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Predikat ini diperoleh atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2024, kendatipun masih menyisakan catatan terhadap pengelolaan keuangan RSUP NTB dan Dinas Dikbud NTB yang mendorong Gubernur NTB untuk memberikan perhatian khusus dan penanganan lebih serius.

Sebelumnya acara tersebut didahului dengan penyerahan LHP dilakukan oleh Kepala I BPK RI, Nyoman Adhi Suryadnyana, kepada Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal. Penyerahan ini turut disaksikan oleh Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., serta Ketua DPRD Provinsi NTB, Baiq Isvie Rupaeda, dan berlangsung dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB yang digelar di Ruang Sidang Utama pada Kamis, (19/6).

Dalam sambutannya, gubernur menyampaikan bahwa audit yang dilakukan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi NTB oleh BPK RI, yang tercermin dalam LHP tersebut, merupakan instrumen strategis. Audit ini berperan penting untuk memastikan akuntabilitas, transparansi, dan kepatuhan dalam pengelolaan APBD serta aset daerah. Oleh karena itu, pemeriksaan yang independen dan profesional dari BPK RI telah memberikan peta evaluasi yang komprehensif bagi pemerintah daerah dalam rangka melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

Selanjutnya, ia berharap bahwa atensi positif yang diberikan oleh BPK RI kepada Pemprov NTB akan semakin meningkatkan kepercayaan diri serta menjadi penyemangat bagi seluruh perangkat daerah untuk terus melanjutkan ikhtiar pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik di masa yang akan datang.

DPRD NTB Gelar Rapat Paripurna Dalam Rangka Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan  BPK RI
DPRD NTB Gelar Rapat Paripurna Dalam Rangka Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan  BPK RI

Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen penuh terhadap LHP BPK RI atas LKPD tahun 2024. Ia menyatakan menerima sepenuhnya temuan, rekomendasi, dan kesimpulan dalam LHP BPK tersebut. Ia pun menegaskan komitmennya, bersama seluruh jajaran perangkat daerah, untuk segera menindaklanjuti rekomendasi BPK RI secara sistematis dan tepat waktu.

“Termasuk menindaklanjuti di beberapa sektor organisasi perangkat daerah (OPD) yang tadi secara gamblang disebutkan oleh pimpinan I BPK RI, yakni di bidang pendidikan dan terutama di RSUD NTB—penyelesaian temuan kerugian daerah, memperkuat sistem pengendalian internal di seluruh organisasi perangkat daerah dan BUMD, serta mengoptimalkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa, aset, serta pelaporan keuangan,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa semangat pengelolaan keuangan daerah yang profesional, transparan, dan akuntabel, serta didukung oleh sumber daya dan kinerja yang baik, merupakan komitmennya ke depan. Ia meyakini bahwa kualitas pengelolaan keuangan daerah menjadi hal yang sangat penting di tengah dinamika pembangunan yang terus berkembang.

Lebih lanjut, gubernur menegaskan bahwa prinsip good governance harus dimulai dari pembenahan tata kelola keuangan, tidak hanya di sektor pengeluaran, tetapi juga pada sektor penerimaan. Oleh karena itu, hal inilah yang sedang dibangun pondasinya saat ini. Ia pun mengajak seluruh jajaran untuk memperkuat komitmen menuju tata kelola pemerintahan yang baik, guna melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan secara amanah, dengan integritas serta komitmen yang bersih dan melayani. Hal ini sejalan dengan visi membangun NTB yang makmur dan mendunia melalui akselerasi transformasi birokrasi menuju birokrasi yang bersih dan melayani.

“Pengelolaan keuangan daerah merupakan amanah besar, yang dititipkan rakyat kepada kita semua. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pemerintah harus bisa dipertanggungjawabkan dan bisa memberikan kemanfaatan besar bagi masyarakat,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik