Credit Point SMKN 1 Sikur Implementasikan BMW Dalam TEFA

Matarammetro-Satu credit pint capaian SMKN 1 Sikur Lombok Timur (Lotim) dalam memasuki Tahun Ajaran (TA) 2024-2025, mulai dari PPDB mampu menjaring 510 siswa baru yang terbagi menjadi 16 Rombongan Belajar (Rombel/Kelas) yang langsung menerapkan system pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA) selaras dengan program Kemendikbudristek Indonesia bisa, dengan jargon BMW (Bekerja , Melanjutkan pendidikan, Wira usaha), siap bekerja, siap melanjutkan dan siap berwira usaha. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMKN 1 Sikur Hasbi Ahmad, S.Pd, M.Pd., dalam wawancara diruang kerjanya, Selasa (30 Juli 2024).

“Program BMW inilah yang kami implementaasikan dilapangan dalam program Teaching Factory terhadap 510 siswa baru melalui interview assasment untuk mentracking bakat anak yang akan mengambil jurusan sesuai dengan kelas BMW yaitu kelas entrepreneur, kelas akademik,  dan kelas industry, tiga kelas itu sudah kami bukalanjut Hasbi.

Dirinya berharap dengan ikhtiarnya tersebut untuk dapat menemukan pola ideal dari SMKN 1 Sikur agar dapat memberikan interpensi yang tepat pada peserta didik sesuai dengan minat bakatnya.

Menurutnya kelas industry bagi siswa yang mau langsung bekerja, yang dimatangkan dikelas 12 dengan program PKL selama 6 bulan, peluangnya,” jika industry penempatan PKL tersebut merespon dan berkompeten, maka kami ijinkan mereka (siswa red) untuk langsung bekerja dengan penerusan system pembelajarannya melalui online (daring),”ungkapnya.

Sementara untuk siswa yang berorientasi kepada kewirausahaan, SMKN 1 Sikur memberikan pembelajaran kelas wira usaha dengan program Cr Friday, Gerobak masuk pasar, Gerai, Kantin, ekspo, bazar, sembari mengasah jiwa entrepreneur siswa.”Kami berharap anak anak interpreneur ini mampu menjadi penggerak ekonomi ditengah tengah masyarakat, minimal terhadap keuarganya,”harap Hasbi.

DUTA Pemenang Olahraga Pencak Silat SMKN 1 Sikur
DUTA Pemenang Olahraga Pencak Silat SMKN 1 Sikur

Sedangkan untuk kelas akademik diharapkan peserta didiknya memiliki Mindset untuk melanjutkan jenjang pendidikan.”Yang interpreneur ini nanti ada log materi bimbingan belajar (Bimbel) untuk mata pelajaran (Mapel) yang nantinya menjadi bahan tes akademik  layaknya SMA. Kita interpensi mulai dari kelas 10 dengan turut menghadirkan wali murid atau orang tuanya supaya ada keselarasan antara jurusan pilihan anak dan orang tua sehingga dapat menghasilkan pelajar yang berdedikasi tinggi,”jelas hasbi.

“Dan untuk itu ada agreement atau pernyataan orang tua sebagai bentuk persetujuan terhadap bidang pilihan anak. Ini program terbaru yang kami matching kan yang seiring dengan kami sebagai pelaksana program pembelajaran tes teaching factory yang Model Pembelajaran New TeFA di Era 4.0 Berbasis Industri,”paparnya.(red)

 

 

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik