2 Siswa SMKN 1 Kuripan Jual Bakso dan Buka Rumah Makan, Penghasilannya JedDUARR !!!!

Matarammetro-Dokterin Dikbud NTB bahwa SMK bukan sekolah biasa dengan target lulus BMW (Bekerja, Melanjutkan, dan Wira usaha) dengan titik berat membangun lulusan SMK menjadi pengusaha muda menuju SKM Gemilang karya akan benar benar diwujudkan dan bahkan telah terwujud dengan bukti, meskipun masih menjadi siswa dan aktif bersekolah sejumlah siswa/siswi SMK telah membangun dan memiliki usaha sendiri dengan penghasilan tak tanggung tanggung hingga mengalahkan gaji gurunya.

5 TAHUN DEDIKASI DUET ZUL ROHMI PIMPIN NTB, KELUARGA BESAR SMKN 1 KURIPAN HATURKAN UCAPAN TERIMAKASIH
5 TAHUN DEDIKASI DUET ZUL ROHMI PIMPIN NTB, KELUARGA BESAR SMKN 1 KURIPAN HATURKAN UCAPAN TERIMAKASIH

Khairul Aqbar Siswa SMKN 1 Kuripan kelas 11 TKJ melakoni usaha jualan bakso kuah dan cilok mengikuti jejak orang tuanya dengan omzet penjualan mencapai sepuluh hingga sebelas juta rupiah sebulan, Sabtu (16-9/2023).

Khairul Aqbar mengaku ibunya asli Gerung Lobar dan Ayahnya Dasan Agung Mataram ini berjualan masih dalam pengawasan orang tua mampu menjual bakso 15 porsi sehari dengan harga 10.000,-/porsi yang berlokasi di sekitar pasar Gerung dan cilok dijual dirumah saja dengan omzet 150.000,-/hari dan dilakoni tanpa asisten.

“Saya merasa bangga, selama saya masih mampu berbuat untuk orang tua merupakan kebahagiaan buat saya. Dan saya bertekad untuk berwiraswasta,”ujarnya dengan senyum religiusnya.

Sementara Irsyad Fauzan Siswa SMKN 1 Kuripan kelas 11 TKJ kelahiran Jakarta ini mengaku nekad hijrah ke Lombok sendiri menyusul ayahnya yang pisah dengan bundanya. Irsyad mengaku dirinya diasuh bundanya sampai tamat SMP, Sabtu (16-9/2023).

“Saya berangkat dari jakarta sendiri dan berlabuh di Lombok diusia remaja menyusul ayah. Saya mau masuk SMK. Saya usaha rumah makan padang melanjutkan usaha ayah yang sempat tutup 2 tahun lebih,”ujarnya memngawali kisahnya.

“Usaha ini kami awali dengan caterring yang bersifat orderan karena kebetulan ibu sambung saya orang sumatra dan pinter masak. Karena pesanan semakin ramai kami buka gerai dirumah kompleks Pemda Lobar. Karena masakan kami original padang dan sambalnya disesuaikan seperti sambal di Lombok, banyak orang Mataram yang datang pesan meskipun di Mataram banyak warung nasi padang,”ujarnya.

Irsyad mengaku bisa meraup omzet hingga 25 porsi sehari dengan harga 20.000,-/harinya.

“Alhamdulillah dengan menu sensasi rasa original padang ditambah sambal yang disesuaikan dengan selera sasak, banyak pelanggan, sesekali dari pemda juga pesan 50-60 bungkus, kadang lebih,”ungkapnya.

Dalam memotifasi dan mengelola potensi sumberdaya siswa, H. Khairul Ahmad, SP., M.Pd., Kepala SMKN 1 Kuripan diruang kerjanya mengatakan, Siswa yang masih aktif maupun yang sudah lulus dan memiliki usaha diluar, pihak sekolah membuka ruang kerjasama berbisnis, Sabtu (16-9/2023).

“Kalau ada siswa/siswi baik yang alumni maupun yang masih aktif semuanya kami suport dengan membangun kerjasama baik dari permodalan. Terlebih lagi dalam waktu dekat kami akan membentuk tim wira usaha yang terdiri dari kelompok kelompok pengusaha sukses. Kami sudah melakukan kunjungan ke beberapa industri. Dan industri menawarkan kerjasama dengan pola kemitraan, peluang ini menjadi dukungan pangsa pasar bagi wira usaha muda SMKN 1 Kuripan yang sudah lulus maupun yang masih jadi siswa,”ungkapnya. (N3G)

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mungkin menarik