Matarammetro-Pesatnya pertumbuhan UMKM NTB yang berada dibawah binaan Dinas Perdagangan Provinsi NTB menuntut Pemerintah Daerah menyediakan fasilitas sarana pemasaran yang lebih optimal. Terlebih lagi setelah sejumlah komoditi UMKM NTB tembus pasaran Internasional hingga belasan negara.
Terkait hal tersebut Baiq Nelly Yuniarti, A.P, M.Si., Kepala Dinas Perdagangan NTB mengatakan, pihaknya telah merencanakan persiapan lokasi yang lebih refresentatif di gedung Pendidikan Islamic Centre NTB, Selasa 31 Januari 2023.
“Kami sudah merencanakan, dengan mempersiapkan lokasi yang lebih refresentatif untuk UMKM yang berada di NTB Mall yaitu di Gedung Pendidikan IC dengan harapan para wisatawan bisa langsung terkoneksi dengan UMKM Centre,”terangnya.
Menurutnya, rencana tersebut telah dikomunikasikan dengan Dinas PUPR Provinsi NTB dan akan direalisasikan awal Maret mendatang. Dengan ketersediaan sarana gedung baru tersebut diharapkan daya tampung produk UMKM menjadi lebih besar dan lebih lengkap dibandingkan dengan NTB Mall yang tersedia di Kantor Perdagangan NTB saat ini.
“Gedung NTB Mall yang saat ini tersedia di Kantor Dinas Perdagangan tidak mencukupi, sehingga untuk penampungan produk UMKM harus antry karena tempatnya tidak cukup. Karena produk UMKM NTB semakin banyak dengan kualitas yang semakin bagus dan layak untuk dipromosikan dan ditampilkan. Alhamdulillah Pak Gubernur dengan Ibu Wagub melalui Dekranasda sudah melakukan diskusi, dan kami diberikan lokasi gedung di Gedung Pendidikan IC yang didukung anggaran untuk renovasi dan penataan agar pengunjung lokal maupun wisatawan mendapatkan kenyamanan dengan dukungan fasilitas yang optimal,”tuturnya.
Dikatakannya juga bahwa sepanjang tahun 2022 produk UMKM NTB sudah tembus pasar internasional dengan jangkauan pasar hingga belasan negara.
“Sepanjang tahun 2022 UMKM NTB sudah ekspor produk UMKM ke sejumlah negara, seperti kerajinan buah kering dikirim ke Amerika dan Belanda, alang alang ke Uni Eropa, batu alam, bambu dan kayu ke Korea dan Jerman, Teh Kelor sudah dikirim ke Jepang dan Belanda, Kopi, vanili, mutiara sudah diekspor ke Australi, Cina Hongkong, Uni Emirat, Amerika, Jepang dan Thailand,”ungkapnya.
Dikatakannya juga bahwa, kekuatan pasar produk UMKM NTB juga didukung dengan lobi lobi yang dilakukan Gubernur NTB dengan mendireckkan Airesia dengan UMKM NTB membuka peluang pasar baru di Australi.
“PR terbesar kita di UMKM ini adalah bagaimana kita konsisten dan sustainable terhadap produksi, kita harus mampu memenuhi permintaan pasar dengan ketentuan ketentuan pasarnya yang berbentuk kontraktual untuk mempertahankan kepercayaan bayyer,”tegasnya.(N3G)