Matarammetro-Rumah Potong Hewan (RPH) Banyu Mulek yang berlokasi di Jalan Wisata Dusun Lelede Desa Banyu Mulek Kecamatan Kediri Lombok Barat yang dibangun oleh PT. Atra Begawan Nusantara selaku Investor Industry Peternakan Sapi NTB akhirnya resmi dinyatakan beroperasi yang ditandai peresmian gedung RPH Banyu Mulek oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah yang dirangkai dengan launching pemotongan sapi perdana oleh PT. Atra Begawan Nusantara yang disaksikan oleh 78 undangan khusus terdiri dari sejumlah OPD terkait, Gapoknak se Pulau Lombok, Pengusaha dibawah naungan PPHANI, PPHANI se NTB, Perangkat Desa Lelede dan sekolah yang berada diseputar Lelede, pada Kamis 29 Desember 2022.

Acara tersebut juga dirangkai dengan Kampanye makan telur dan susu untuk anak anak Usia dini yang dipandu DRH.Musleh, Lomba menaksir berat sapi, Demonstrasi IB, Vaksinasi rabies dan pelayanan kesehatan hewan gratis, demonstrasi pembuatan pakan ternak, pameran produck hasil peternakan, dan pameran sapi jumbo sebagai bagian dari rangkaian memeriahkan HUT NTB ke 46 tahun 2022 dengan tema “Kebangkitan Industri Peternakan Di NTB.
Acara tersebut diawali dengan Laporan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB DRH. KHAIRUL AKBAR, MSI yang menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir dan menyatakan seluruh hasil produck RPH Banyumulek akan dirasakan bersama.

“Salah satu produck RPH Banyu Mulek nanti akan kita rasakan bersama, itu adalah rencana realisasi kedepan dengan dukungan keberadaan bangunan, pengolahan daging. Insyaallah kedepan kita akan mencanangkannya dan akan kita capai. Kami merencanakan untuk mengarahkan semua OPD untuk berinfestasi dibidang peternakan,”ungkapnya.
Ari Triono selaku Presiden Komisaris PT. Atra Begawan Nusantara dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya akan merubah NTB agar tidak lagi menjual bahan baku berupa hewan keluar daerah namun akan menjual daging olahan.

“Saya sebagai warga Indonesia merasa prihatin dengan kondisi negara kita yang agraris terbaik diAsia, namun sayang beras, daging, hingga garam masih import. Saya bersama Gubernur akan wujudkan NTB sebagai lumbungnya Nusantara. Jangan sampai dibodohin orang luar, seperti sapi dikirim keluar dan diolah diluar, kemudian dijual lagi ke NTB dengan harga jauh lebih mahal sementara masyarakat NTB tidak sadar bahwa barangnya sendiri dibeli lagi dengan harga lebih mahal. Setelah ini kita akan balik keadaannya setelah kita mulai beroperasi. Target saya bulan depan sudah bisa memasukkan 3000 ekor sapi eksotic,”ungkapnya.
Sementara itu Dr. Ir. Nasrullah, M.SC., IPU., dalam sambutannya mengatakan bahwa RPH adalah suatu unit pelayanan tekhnis yang memproduksi daging Aman, Sehat, Unggul, dan Halal (ASUH).
Lanjut Nasrullah”itulah sebabnya RPH itu tidak boleh lepas dari 2 tenaga tekhnis yang harus ada yaitu juru sembelih halal, Dokter Hewan karena ada 3 aspek yang ada di RPH yaitu aspek sosial yang menunjukkan keberadaan RPH maka akan menyerap tenaga kerja yang ada disekitar lokasi RPH. Selanjutnya Aspek Ekonomi yaitu proses agribisnis yang harus dilakukan. Dan berikutnya adalah Aspek Tekhnis yang menganut aturan aturan yang telah ditentukan,”paparnya.
Gubernur NTB Dr. H. ZuLkieflimansyah dalam sambutan peresmiannya mengatakan bahwa NTB harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada investor.
“PT. Atra Begawan Nusantara sebagai investor di RPH Banyumulek mengajak agar kita mengeksport daging sapi olahan keluar NTB dengan harga lebih tinggi. Terimakasih kepada para ibu ibu yang sudah merubah cara pandangnya terhadap investasi sehingga kita melayani investor betul betul merasa aman dan nyaman. Jangan bikin susah, fasilitas kita sediakan, ijin kita buatkan, dan perbankan diharpkan bisa turut membantu bukan mempersulit investasi. Bukan saatnya lagi pemerintah bikin ribet urusan administrasi. Era feodal sudah kita tinggalkan,” himbaunya.
Acara tersebut diakhiri dengan penandatangan MoU antara PT. Bank NTB Syari’ah dengan PT. Astra Begawan Nusantara yang dirangkai dengan pembagian hadiah pemenang lomba bobot sapi antar kelompok ternak sapi se-NTB yang dilanjutkan dengan pengguntingan pita dipintu masuk gedung RPH oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah sebagai tanda resminya dioperasikan RPH Banyu Mulek yang sempat macet selama 5 tahun, dan selanjutnya dirangkai dengan Pemotongan (Sembelih) sapi perdana PT. Atra Begawan Nusantara. (N3G)